• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Opini

Memahami Kinerja dan Efektivitas Kebijakan Pemerintah

Memahami Kinerja dan Efektivitas Kebijakan Pemerintah
Resafel kabinet Indonesia Maju (Foto: cnnindonesia.com)
Resafel kabinet Indonesia Maju (Foto: cnnindonesia.com)


Evaluasi yang dilakukan Presiden RI H Joko Widodo pada pemerintahan era saat ini memiliki dampak yang bagus, tingkat kepercayaan publik meningkat tajam. Untuk meningkatkan kinerja pemerintahan dibutuhkan keberanian melakukan terobosan-terobosan baru mengangkat Menteri yang memiliki kapasitas dan keilmuan yang pas di bidangnya.

 

Seperti penggantian posisi Menteri Agama dari yang lama H Fachrul Razi ke H Yaqut Cholil Qoumas atau yang kerap disapa Gus Yaqut adalah putra KHM Cholil Bisri yang memiliki segudang pengalaman dan kinerja yang kemanfaatannya ditunggu banyak orang. Gus Yaqut merupakan pelopor ideologi kebangsaan dan berhasil menyatukan satu tekad, satu nusa, satu bangsa, yang bergerak bagaikan lokomotor pergerakan.

 

Di saat bangsa Indonesia memiliki segudang masalah-masalah, kita yakinkan bahwa Gus Yaqut adalah solusi dan diangkat menjadi Menteri yang memiliki kecerendungan untuk berpikir, bertindak, dan berperilaku. Paham radikal yang kian marak, membuat Indonesia butuh bangsa yang beradab dan berkeadilan sosoial, dan agama.

 

Indonesia bermartabat memiliki corak pandang, aspirasi, dan suara demokrasi terpimpin. Karena ini merupakan Gerakan, ghirah, dan perjuangan masyarakat, maka dibutuhkan solusi di tengah pandemi Covid-19 harus keluar dari berbagai masalah kebangsaan.

 

Indonesia Bangsa yang Santun


Kita butuh leader atau pemimpin yang berkarakter, mampu mengatasi solusi, dan semangat nilai-nilai Pancasila. Sila Pertama; Ketuhanan Yang Maha Esa. Yakni, Allah, Tuhan yang wajib kita sembah, dan Tuhan yang kita patuhi Bersama. Karena nilai luhur, nilai kasih sayang, serta nilai yang patriotik.

 

Kedua, Kemanusiaan yang beradab, manusia memiliki tingkat kesopanan dan perilaku budi luhur yang agung. Karena komitmen dan prinsip yang diemban maka manusia memiliki konsep makhluk yang beradab. Konteks saat ini, sila ketiga adalah Persatuan Indonesia. Karena GP Ansor memiliki kekuatan besar, untuk semangat kebinekaan, semangat persatuan tidak membeda-bedakan suku, ras, dan agama. Semangat jiwa nasionalisme membentuk karakter bangsa yang besar dan berdaulat. 

 

Mari kita doakan Indonesia menjadi negara yang besar, mampu memberikan kemanfaatan, dan maslahah untuk kesejahteraan Bersama. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila kita mampu mendedikasikan diri, terus berjuang demi negara NKRI dan rasa persatuan di tengah bangsa yang lagi terkena musibah dan cobaan. 

 

Dengan rasa optimis mari mendeklarasikan diri agar warga NU bisa berfikir teks dan konteks dan cara paradigma berpikir yang jelas dan manfaat. Diharapkan dengan adanya resafel kabinet, evaluasi pemerintahan semakin baik kinerjanya. Bangsa Indonesia ditunggu tingkat kejuaraannya di level Internasional. 

 

Dengan semangat kebangsaan mari kita tanamkan aspek optimis. Dengan bersikap adil dan berkeadilan, maka pemerintahan harus mampu melaksanakan program selanjutnya. Mengawali dengan semangat persatuan, maka diharapkan bangsa Indonesia adalah bangsa yang unggul dan berkualitas.
 

 

Fikrul Umam MS, Pengurus Cabang Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kabupaten Pati 


Opini Terbaru