Kabar Duka, Ketua RMINU Kabupaten Batang KH Misbakhul Huda Berpulang
Jumat, 22 Januari 2021 | 11:00 WIB
Batang, NU Online Jateng
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Dunia pesantren kembali berduka. Ketua Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kabuaten Batang, Jawa Tengah sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Kemiri Subah Batang, KH Misbakhul Huda wafat pada Jumat (22/1) pagi.
"Ya, Kang. (Beliau wafat, -red) tadi pagi sekitar jam 4 di RS QIM (Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia, -red) Batang," ungkap salah satu pengurus pondok putra Pesantren Darussalam Kemiri Subah Batang, Andre Saputra.
Sosok yang akrab disapa Gus Huda ini wafat pada usia 43 tahun. Sebelum wafat, almarhum sudah lebih dari satu pekan dirawat di RS QIM Batang karena penyakit dalam.
"Sudah lama beliau gerah (sakit, -red), cuma dirawat di rumah sakit sekitar satu pekan ini," ujarnya.
Rencananya, almarhum akan dimakamkan bakda Shalat Jumat siang ini, di Kompleks Pondok Pesantren Darussalam.
Diketahui, Gus Huda merupakan Ketua RMINU Batang masa khidmah 2018-2023. Selain itu, Gus Huda juga pernah menjadi Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Subah, Batang selama dua periode, yakni periode tahun 2009-2012 dan periode tahun 2012-2015.
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Subah, Kiai Muhammad Matin mengenang Gus Huda sebagai sosok aktivis yang luar biasa. Beliau bisa berhubungan dengan siapa pun, dari orang biasa, ulama, hingga pejabat.
"Orangnya fleksibel, bisa komunikasi dengan semua orang dari latar belakang berbeda. Beliau selalu nyambung," kenang Kiai Matin.
Di samping itu, lanjutnya, Gus Huda juga aktivis multisektor. Ia berkecimpung di dunia pendidikan pesantren, di organisasi, semua dijalaninya.
"Beliau penyuluh fungsional agama Islam juga," katanya.
Menurut penuturan salah satu alumni Pesantren Futuhiyah Mranggen Demak, A Rifqi Hidayat, semasa menjadi santri di pesantren tersebut termasuk ke dalam kategori santri yang giat dan tidak banyak polah.
“Kang Misbah itu termasuk sregep, dan anteng. Beberapa kali saya sering ketemu di Makam KH Ibrahim Brumbung, gurunya KH Muslih. Makam ini sepi, jadi sering digunakan untuk tempat menghafal beberapa santri, termasuk Kang Misbah waktu darus Alfiyah atau Al-Qur'an," urainya.
Semoga Allah memberikan ampunan atas segala kesalahannya dan menempatkannya di jannahNya. Aamiin. Lahu Alfatihah.
Kontributor: Fajar Sodiq
Editor: Ahmad Hanan
Terpopuler
1
Tari dan Tayu, Sosok Kartini Kembar Fatayat NU dari Kendal
2
Darul Amanah FA Jaring Bintang Lapangan Lewat Seleksi Terbuka SSB dan Beasiswa 2025/2026
3
6 Fakta Sejarah RA Kartini yang Jarang Diketahui Publik
4
Peringati HKBN 2025, LPBINU Kudus Gelar Pelatihan Driver Perahu Karet untuk Perkuat Kesiapsiagaan Bencana
5
Tumbuhkan Jiwa Mandiri dan Disiplin, Santri Pesantren Salafiyah Kangkung Kendal Semarakkan Ekstrakurikuler Pramuka
6
Kemandirian Kader Jadi Sorotan Ketua PW Ansor Jateng dalam Halal Bihalal PAC Ansor Gringsing
Terkini
Lihat Semua