Obituari

Innalillahi, Pengasuh Pesantren Al Anwar Mranggen Demak KH Abdul Bashir Hamzah Wafat

Kamis, 29 Agustus 2024 | 09:30 WIB

Innalillahi, Pengasuh Pesantren Al Anwar Mranggen Demak KH Abdul Bashir Hamzah Wafat

Alm Kiai Bashir diantar ke pemakaman di kompleks pendidikan Al Anwar, Desa Ngemplak, Mranggen, Demak, pada Kamis (29/8/2024) pagi. (Foto:Istimewa)

Demak, NU Online Jateng

Innalilahi wa inna ilaihi rajiun. Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Mranggen, Demak, KH Abdul Bashir Hamzah, berpulang ke rahmatullah pada  setelah beberapa hari menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RISA) Semarang akibat sakit yang dideritanya. 


Pengasuh Pondok Pesantren As-Shodiqiyyah Semarang dan juga adiknya KH Shodiq Hamzah mengungkapkan bahwa almarhum Kiai Bashir meninggal dunia pada usia 75 tahun, Rabu (28/8/2024) sore, dan dimakamkan di kompleks pendidikan Al Anwar, Desa Ngemplak, Mranggen, Demak, pada Kamis (29/8/2024) pagi.


"Terima kasih atas perhatian dan penghormatan Bapak, Ibu, dan saudara-saudara semua yang hadir di rumah duka dan mendoakan kakak saya, almarhum Kiai Bashir," ujar Kiai Shodiq, yang juga adik kandung almarhum, saat menyampaikan sambutan atas nama keluarga menjelang pemberangkatan jenazah ke lokasi pemakaman, Kamis (29/8/2024).


Wakil Bupati Demak KH M Ali Mahsun yang juga mewakili keluarga besar Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen, menyatakan bahwa almarhum Kiai Bashir adalah sosok yang patut diteladani oleh para santri, baik dalam proses belajar di pesantren maupun dalam mengamalkan ilmunya.


"Setelah menimba ilmu di Futuhiyyah, almarhum mendedikasikan diri kepada almamater dengan mengajar dan membimbing santri junior. Saya adalah salah satu muridnya saat belajar kitab Alfiyah di Madrasah Tsanawiyah Futuhiyyah tahun 1980," kenang Kiai Mahsun, yang juga Pengasuh Pesantren Al Amin Suburan, Mranggen, Demak.


Menurutnya, sejak muda hingga memasuki usia senja, almarhum KH Bashir senantiasa mendedikasikan dirinya untuk melayani santri dan masyarakat. Selepas mengajar di Futuhiyyah pada pagi hingga siang hari, almarhum melanjutkan pengajarannya di pesantren yang diasuhnya, Pesantren Al Anwar di Kampung Suburan Tengah, yang berdampingan dengan Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen.


Atas wafatnya Kiai Bashir, bukan hanya keluarga dan Pesantren Al Anwar yang merasakan kehilangan, tetapi juga Futuhiyyah dan masyarakat Mranggen yang kehilangan sosok pejuang pendidikan, pengabdi pesantren, dan pelayan masyarakat yang ikhlas, alim, dan tangguh.


"Semoga amal perbuatan almarhum Kiai Bashir dicatat sebagai amal saleh oleh Allah swt, dan jika ada kesalahan, semoga mendapatkan ampunan dari Allah swt. Kita yang ditinggalkan harus ikhlas dan tabah," pungkasnya.