• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Obituari

Innalillahi, Mustasyar PCNU Kabupaten Pekalongan KH Zuhdi Khariri Wafat

Innalillahi, Mustasyar PCNU Kabupaten Pekalongan KH Zuhdi Khariri Wafat
Almarhum KH Ahmad Zuhdi Khariri (Foto: Dok)
Almarhum KH Ahmad Zuhdi Khariri (Foto: Dok)

Pekalongan, NU Online Jateng
Innalilahi wainna ilaihi rajiun, kabar duka menyelimuti warga Pekalongan dan sekitarnya, Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan KH Ahmad Zuhdi Khariri meninggal dunia dalam usia 68 tahun di Makkah Arab Saudi di Makkah Arab Saudi pada Sabtu (24/6/2023).


Informasi meninggalnya Kiai Zuhdi yang juga pembimbing utama Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Assalamah Kopena menyebar ke grup Whatsapp Kota Pekalongan sejak tadi pagi menyebutkan, Kiai Zuhdi sebelum wafat sempat dirawat di Rumah Sakit An-Nur Makkah untuk menjalani operasi pada 4 hari sebelumnya 


Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom ikut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Kiai Zuhdi. "Innalillahi wainna ilaihi rajiun, semoga beliau diterima segala amal kebaikannya di sisi Allah dan dosa-dosanya diampuni oleh-Nya," ucapnya.


Menurutnya, Kiai Zuhdi merupakan sosok dan figur panutan di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Selain pembimbing senior di KBIH Assalamah Kopena, Kiai Zuhdi sosok yang aktif di NU dan keliling mengisi pmengajian membina dan membimbing umat yang tidak pernah merasa lelah.


"Kepergian Kiai Zuhdi sangat mengagetkan kita semua. Semoga keluarga yang ditinggalkannya mendapatkan ketabahan lahir dan batin.


Mantan Station Manager Radio Amarta FM (Sekarang Rasika, red) Abimanyu mengaku kaget. Pasalnya, Kiai Zuhdi Khariri yang juga ayah kandung Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan Gus Sholahudin sebelum berangkat tampak segar bugar. Dirinya pernah ketemu terakhir pada haul masyayikh di Pemakaman Banyurip Pekalongan Selatan pada 8 Syawal 1444 Hijriah.


"Kita ikut berduka sedalam-dalamnya," pungkasnya. Lahul Fatihah


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Obituari Terbaru