• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Wisudawan Unwahas Diminta Wujudkan Cita-Cita Gus Dur 

Wisudawan Unwahas Diminta Wujudkan Cita-Cita Gus Dur 
Unwahas gelar wisuda ke-37 di MAJT (Foto: NU Online Jateng/Samsul)
Unwahas gelar wisuda ke-37 di MAJT (Foto: NU Online Jateng/Samsul)

Semarang, NU Online Jateng
Semua wisudawan Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) harus hadir di tengah-tengah masyarakat mewujudkan cita-cita KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat kembali ke masyarakat.


Sekretaris Yayasan Wahid Hasyim Semarang (YWHS) Prof KH Mahmutarom HR mengatakan, Gus Dur berperan besar dalam memotivasi para pendiri perguruan tinggi ini sehingga  Unwahas dalan waktu relatif singkat menjadi besar dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.


"Semangat hadir dengan membawa manfaat untuk semuanya yang menjadi salah satu cita-cita beliau diamanatkan kepada para penggagas dan pendiri Unwahas bersama pengurus NU saat perguruan tinggi ini akan berdiri," kata Prof Mahmutarom.
 

Prof Mahmutarom yang juga Sekretaris Idaroh Wustho Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) Jawa Tengah mengatakan hal itu saat menyampaikan sambutan dalam upacara wisuda ke-37 Unwahas di Aula Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jl Gajah Raya Semarang, Rabu (19/10/2022).


Dikatakan, amanat itu selanjutnya selau ditanamkan kepada seluruh civitas akademika Unwahas dan dipertegas kembali dalam wisuda ke-37 agar semangat dan cita-cita  Gus Dur tetap melekat pada diri semua sarjana, magister, doktor, dan profesional besutan Unwahas dalam berkiprah di masyarakat.


"Para perintis Unwahas semula akan mendirikan Politeknik NU sebagai langkah awal menghadirkan PTNU di Semarang yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi universitas," terangnya.


 


Namun lanjutnya, saat gagasan ini disampaikan ke PBNU, oleh Ketua Umum PBNU Gus Dur (sebelum menjadi presiden) ditolak, Gus Dur menginginkan langsung mendirikan universitas, namanya tidak boleh menggunakan nama NU dan Islam, tetapi NU dan Islam menjadi ruh dari nama itu.


"Beberapa nama disiapkan di antaranya universitas Nusantara, Duta Bangsa, dan Wahid Hasyim. Para perintis dipersilahkan memilih salah satu, dan nama Wahid Hasyim menjadi pilihannya," ucapnya.


"Saat itu Gus Dur sambil tertawa dan menyetujuinya serta berujar nama itu memang yang diinginkan dirinya, tetapi tidak enak kalau dirinya yang mengusulkan nama bapaknya," imbuhnya.
 

Dikatakan, dengan menyandang nama Wahid Hasyim universitas ini harus selalu mengusung cita-cita Wahid Hasyim yang dilanjutkan Gus Dur saat menjadi apapun. "Melalui upaya keras, cita-cita, dan harapan itu mulai terwujud. Unwahas hadir untuk semuanya, salah satu wujudnya  ribuan mahasiswa Unwahas saat ini hadir dari berbagai penjuru jagad, lintas etnis, budaya, bangsa, negara, dan agama," ungkapnya.


Rektor Unwahas Prof Mudzakir Ali kepada NU Online Jateng menjelaskan, jumlah lulusan Unwahas  hingga wisuda ke-37 sebanyak 17.368 orang yang terdiri dari 13.340 Strata 1, 1.451 Strata 2, 5 Strata 3, 1.086 apoteker, 7 dokter, 1.006 Diploma 2, Diploma 3, dan 473 Program Akta IV.


"Sekarang mereka berkiprah, bekerja atau berprofesi di berbagai bidang yaitu guru, dosen, PNS, apoteker, dokter, pengusaha, pengacara, politisi, dan lain-lain," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Nasional Terbaru