• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 30 April 2024

Nasional

Rais PBNU: Penguatan Aswaja Massif dan Sistematis, Radikalisme Tertolak di NU

Rais PBNU: Penguatan Aswaja Massif dan Sistematis, Radikalisme Tertolak di NU
Halaqah kemandirian organisasi dihelat PWNU Jateng di MAJT (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Halaqah kemandirian organisasi dihelat PWNU Jateng di MAJT (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Semarang, NU Online Jateng
Paham radikalisme dan ekstrimisme akan tertolak dan tidak akan bisa berkembang di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) sepanjang gerakan moderasi dan penguatan nilai-nilai ahlussunnah wal jamah (aswaja) berlangsung massif dan sistematis.


Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Muhammad Nuh mengatakan, nilai-nilai aswaja dan moderasi harus ditanamkan dalam-dalam pada Nahdliyin agar paham radikalisme dan ekstrimisme tidak bisa menyusup ke jantung hati Nahdliyin atau para penghuni rumah besar NU.


"Menjelang masuk 100 tahun kedua, NU panen atau memetik hasil tanaman yang disemai selama ini. Generasi bergelar sarjana dan akademik, profesional, dan kompeten berbagai bidang mulai tumbuh dan memegang posisi-posisi penting," kata Prof Nuh. 


Prof Nuh mengatakan hal itu dalam Halaqah yang diselenggarakan PWNU Jateng di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah ( MAJT) Kamis (10/2). Selain Prof Nuh juga tampil dalam halaqah ini Prof KH Noor Achmad ketua Baznas RI, dan Prof Gaffar Karim  (UGM)


Menurutnya, selain itu program-program yang telah direncanakan harus direalisasikan, suasana jamiyah harus kondusif sehingga kader-kader NU dapat fokus menjalankan program-programnya, sekaligus abai terhadap pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan Aswaja 


Prof Noor Achmad menegaskan, Nahdliyin di Jateng terutama kaum mudanya siap menyongsong peluang yang ada. Sumber Daya Manusia (SDM) melimpah, pemegang mandat pengurus jamiyah tinggal mengarahkan gerak langkahnya.


Indikasi kesiapan itu ujarnya, bisa dilihat tampilnya tiga MWCNU dari cabang Cilacap, Magelang, dan Blora yang memaparkan berbagai keberhasilan program yang telah direalisasikannya di forum halaqah.


"Kalau boleh menyarankan, saya harap agar semua bisa belajar kepada tiga PCNU tersebut dalam bidang ekonomi, pertanian, dan pengelolaan dana umat," pintanya.


Akademisi Universitas Gadjah Mada Prof Abdul Ghaffar Karim memberikan wawasan kepada para pengurus NU tentang pentingnya penguatan keaswajaan selain penguatan program.


"Penguatan program dan Aswaja harus berjalan seiring dalam menyongsong datangnya era abad kedua NU," pungkasnya.


Kontributor: M Farid
Editor: Samsul Huda


Nasional Terbaru