Buka Muskerwil, Gubernur Ganjar Apresiasi Kinerja PWNU Jateng

Semarang, NU Online Jateng
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas raihan yang ditorehkan jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU Jateng selama 3 tahun terakhir di bawah duet kepemimpinan Rais KH Ubaidullah Shodaqoh dan Ketua PWNU KH Muhammad muzamil.

"Pertama saya berterimakasih, dua tahun kemarin kalau tanpa bantuan NU, pasti kita kerepotan. Bagaimana mengatur kehidupan sosialnya, ibadahnya, bahkan juga politiknya," kata dia.

Hal itu diungkapkan Ganjar Pranowo pada saat pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) NU Jateng di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kamis (10/2).
 

Disampaikan, capaian yang sudah dilakukan PWNU Jawa Tengah ada di berbagai bidang. Mulai dari program pendidikan, pertanian, kemandirian ekonomi kerakyatan, dan ekonomi digital.

"Yuk, kita tingkatkan kembali spirit kebersamaan kita untuk bangkit," jelasnya.

Ia juga menyinggung soal pelibatan kaum perempuan. Menurutnya, nalar keibuan yang mereka miliki menjadikan kaum perempuan memiliki cara tersendiri dalam mengelola apapun, khususnya keuangan dan ekonomi.

"Kemudian, apa yang menjadi tekanan eksternal memang perlu kita selesaikan dengan baik. Kalau dibilang perlu kerja sama, kita siap bekerjasama," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga mengingatkan upaya untuk menata kembali pendidikan bagi anak-anak dan remaja. "Perkembangan teknologi sudah mereka genggam, kalau tidak kita dampingi akan berakibat negatif," katanya.

Menanggapi paparan NU Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan data tersebut menjadi gambaran riil warga Jateng, khususnya dari kalangan nahdliyin. "Tentu saja apa yang ditampilkan tadi menjadi profil, menjadi gambaran apa yang bisa kita selesaikan," ujarnya.

Ketua PWNU jateng KH Muhammad Muzamil (Foto: M Ngisom Al-Barony)


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Muhammad Muzamil menegaskan, gerakan-gerakan NU Jateng mengutamakan program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. "Masyarakat kita tidak hanya di dunia maya, tapi juga di dunia nyata," ungkapnya.

Meski demikian, Muzammil juga menyadari bahwa dakwah di dunia maya penting untuk menjega generasi muda. Karena itu Lembaga Dakwah telah menggerakkan santri untuk mengunggah konten kiai NU.

Dalam kesempatan tersebut, Muzammil juga mengingatkan bahwa kemuliaan warga NU bukan berdasarkan pada tingginya jabatan dalan struktur. "Belum tentu kita yang di pengurus wilayah lebih mulia dari pengurus ranting, bisa jadi pengurus ranting lebih mulia dari kami di wilayah," tandasnya.

Kontributor: M Faris, Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony