• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Rais NU Jateng: Ini Kriteria Ahlu Halli wal Aqdi

Rais NU Jateng: Ini Kriteria Ahlu Halli wal Aqdi
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh (kanan) saat menghadiri acara Haul Gus Dur) di PCNU Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh (kanan) saat menghadiri acara Haul Gus Dur) di PCNU Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Pekalongan, NU Online Jateng
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah shodaqoh menjelaskan kriteria Ahlu Halli Wal Aqdi (AHWA) yang dipakai dalam memilih rais syuriyah di lingkungan NU.


"Ahwa adalah para alim-alim, para ulama-ulama yang ilmu, dedikasi, dan moralnya pantas untuk memilih sebuah kepemimpinan," ujarnya.


Hal itu disampaikan Kiai Ubaid panggilan akrabnya pada acara Haul ke-13 KH Abdurrahman Wahid yang dihelat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan di Gedung Aswaja pada Jumat (30/12/2022) lalu.


Disampaikan, yang disebut ulama yakni kumpulan, komunitas atau jamiyah bukan person. Tugasnya ialah mengingatkan pemimpin dengan lisannya, sedangkan doanya dilakukan oleh para wali Allah.


"Oleh karena itu, jika terdapat kemungkaran di suatu daerah, maka tugas pemerintah yang mempunyai kekuasaan (fayughayyir bi yadih). Jika tidak mampu, maka para ulama (fabilisanih) yang punya otoritas bergerak mencegah kemungkaran," tegasnya.


Semisal lanjutnya, mengatasi banjir dan rob di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa merupakan tugas dan kewajiban pemerintah. Jamiyah Nahdlatul Ulama tidak mampu mengatasi masalah ini seperti di Pekalongan.


"Namun demikian, dalam masalah-masalah sosial kita tidak boleh memejamkan mata, artinya masa bodoh dengan keadaan masyarakat yang sedang mendapat musibah, itu dosa," ucapnya.



Tim relawan NU Kota Pekalongan berjibaku menolong warga khususnya manula untuk mengungsi di tempat aman dengan menggunakan mobil dan perahu karet (Foto: Dok LPBINU Kota Pekalongan)


Terkait dengan masalah banjir yang melanda kawasan pantura, Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom sudah meminta kepada tim NU Peduli untuk bergerak cepat menyisir kawasan terdampak banjir di beberapa titik untuk memberikan pertolongan kepada warga.


"Saya sudah perintahkan kepada Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) dan tim relawan lainnya segera membantu warga yang memerlukan pertolongan untuk mengungsi di tempat yang aman," terangnya Ahad (1/1/2023).


Dikatakan, selain menerjunkan tim, PCNU juga membuka Posko Peduli di Gedung Aswaja Jalan Sriwijaya 2 dan menyalurkan bantuan untuk dapur-dapur umum yang dibuka secara swadaya oleh Ranting NU yang terdampak banjir.  


"Memang sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi Kota Pekalongan dan beberapa daerah lain diguyur hujan yang cukup deras dan kawasan yang terdampak adalah Kelurahan Tirto, Klego, dan Pasirsari," ucapnya.


Dirinya meminta kepada relawan NU untuk tetap siaga jika sewaktu-waktu terjadi hujan susulan selama sepekan di awal tahun 2023. "Hal ini dilakukan untuk memudahkan pergerakan membantu warga yang membutuhkan pertolongan," pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru