Program Pertanian Organik dan SISNU Jateng Bakal Diadopsi PBNU
Semarang, NU Online Jateng
Program pertanian organik dan pendataan potensi Nahdliyin melalui program Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama (SISNU) yang dilaksanakan di Jawa Tengah (Jateng) akan diadopsi menjadi program nasional oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil Muktamar Lampung.
Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Hudallah Ridwan Naim mengatakan, realisasi dua program yang menyentuh langsung kepentingan Nahdliyin di akar rumput itu sudah dipresentasikan di forum Muskerwil NU Jateng di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kamis-Jumat (10-11/2) kemarin.
"PBNU yang turut menyaksikan progres PWNU Jateng itu sangat mengapresiasi capaian dua program ini dan berencana akan mengadopsi ke tingkat nasional. Tegasnya program pertanian organik dan SISNU akan dilaksanakan di seluruh tanah air," kata Gus Huda di Semarang, Sabtu (12/2).
Disampaikan, pembicaraan awal untuk menarik program pertanian organik dan SISNU sudah dilakukan. Kepada PBNU disarankan sebelum direalisasikan ke wilayah-wilayah dan cabang-cabang supaya dilakukan untuk sosialisasi.
"Hal ini perlu dilakukan, karena dalam tahapan realisasi terutama SISNU akan melibatkan mesin jamiyah mulai dari Cabang, MWC, Ranting, bahkan anak ranting. Jadi ada dua keuntungan yang didapat, selain potret riil potensi nahdliyin di satu tempat sekaligus menggerakkan aktivitas organisasi," terangnya kepada NU Online Jateng.
Dia menambahkan, terkait dengan program pertanian organik juga demikian. Para petani dan pengambil kebijakan pertanian harus diyakinkan bahwa sistem pertanian produknya lebih bagus kualitasnya dan lebih besar hasil panennya.
"Karena tidak menggunakan pupuk kimia, maka tingkat kesuburan lahan setelah panen lebih terjaga, jadi ekosistem alam terpelihara dengan baik. Namun perlu diingat, hambatan pasti akan muncul terutama dari pihak eksternal," ucapnya.
Ketua PWNU Jateng KH Muhammad Muzamil mengatakan, setiap aktivitas pelaksanaan program organisasi pasti akan muncul tantangan dan hambatan, itu sebuah keniscayaan yang harus dihadapi dan diselesaikan, tidak boleh ditinggal lari.
"Kami berharap rintisan program pertanian organik di Jateng yang sudah menunjukkan hasil dan akan ditarik menjadi program nasional dapat direalisasikan, demikian juga dengan SISNU," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony