Rembang, NU Online Jateng
Peringatan Haul ke-3 wafatnya KH Maimoen Zubair terasa istimewa. Pasalnya, pada tahun-tahun sebelumnya peringatan serupa meski secara sederhana tetap digelar karena masih ada pandemi Covid-19, tapi pada haul ketiga puluhan ribu umat Islam menghadiri acara haul di komplek Pesantren Al-Anwar hingga menutup jalan Pantura pada Kamis (30/6) malam.
Salah satu putra KH Maimoen Zubair Gus Ghofur mengatakan, ayahndanya selalu menekankan penting menghormat tamu siapapun yang hadir bahkan ketika tamu pulang harus diantarkan hingga ke jalan raya depan pesantrennya.
"Apa yang dipesankan Abah adalah salah satu cara menghormat tamu," ujarnya saat menjadi pembawa acara pada haul ke-3 Mbah Maimoen.
Dikatakan, peringatan Haul ke-3 Mbah Mimoen terasa sangat istimewa karena baru kali ini semenjak Mbah Maimoen wafat puluhan ribu umat Islam bisa hadir secara langsung untuk bersama-sama membaca tahlil tanpa takut terkena Covid-19.
"Oleh karena itu, kami beserta seluruh dzuriyah Mbah Maimoen menjadi khadimul ummah kepada seluruh tamu yang hadir mendoakan Mbah Maimoen, termasuk saya ditugasi sebagai pembawa acara," ucapnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah KH Taj Yasin Maimoen yang mewakili atas nama keluarga almaghfurlah KH Maimoen Zubair menjelaskan, Pesantren Al-Anwar hingga saat ini terus berkembang dengan baik dengan penambahan lembaga pendidikan baru.
"Mohon doanya agar kami bisa mengelola pesantren dan lembaga pendidikan di lingkungan Al-Anwar dengan baik," ucap Gus Taj Yasin salah satu putra Mbah Moen itu.
Disampaikan, kehadiran puluhan ribu umat Islam di majelis Haul Mbah Maimoen sebagai bukti selain berkirim doa untuk almaghfurlah juga wujud rasa mahabbah kepada guru kita bersama Kiai Maimoen Zubair.
"Atas nama keluarga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak santri, alumni, pengurus, muhibbin yang telah membantu pelaksanaan haul ke-3 Mbah Mun, utamanya masyarakat Sarang," pungkasnya.
Tampah hadir selain Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar, Gus Bahauddin Nursalim, Bupati Rembang, dan lain-lain.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
