
Waki Kota Semarang lepas peserta kirab merah putih di Haul Mbah Depok (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)
Ahmad Rifqi Hidayat
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, Kota Semarang sangat beruntung karena pernah menjadi tempat tinggal orang luar biasa. Ia maksudkan orang luar biasa adalah para wali Allah yang menjadi penyebar agama Islam di Kota Semarang.
Wali Kota menyebut nama Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya atau Mbah Depok, Habib Hasan bin Thoha bin Yahya atau Syaikh Kramatjati, dan KH Shaleh Darat atau Mbah Sholeh Darat yang makamnya ada di Kota Semarang.
"Alhamdulillah setelah 2 (dua) tahun kita off-kan karena pandemi Covid, Kirab Merah Putih dalam rangka haul Habib Thoha bin Yahya bisa dilaksanakan kembali," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat diwawancarai sejumlah awak media seusai Apel Kebangsaan dalam rangka Haul Mbah Depok di halaman Balaikota Semarang, Selasa (18/5) pagi.
Menurutnya, Mbah Depok adalah salah satu tokoh agama yang juga sebagai pejuang memerangi Portugis waktu itu sekaligus menyampaikan syiar-syiar agama Islam. "Jadi menurut saya beruntunglah Semarang ini karena ternyata dalam perjalanan sejarah ini dilewati atau ditinggali beberapa tokoh yang luar biasa, Bib Thoha, Bib Hasan termasuk Mbah Sholeh. Insyaallah ini membawa keberkahan dan karomah untuk seluruh masyarakat kota Semarang," ujarnya.
Wali Kota yang akrab dengan nama panggilan Hendi ini juga mengakui hal yang istimewa dari setiap kegiatan yang digelar oleh Habib Muhammad Luthfi bin Yahya. Yakni melibatkan semua golongan dan agama sehingga kegiatan keagamaan menjadi bernuansa nasionalis tanpa membedakan suku, ras, agama, etnis maupun golongan.
"Yang luar biasa penggagas acara Kirab Merah Putih ini Habib Luthfi. Beliau dalam setiap Kirab Merah putih tidak hanya menunjukkan sebagai sebuah pengakuan terhadap satu agama tapi semua dilibatkan," ucapnya.
Tokoh lintas agama yang Hendi sebut antara lain tokoh agama Kristen, Katholik, Budha dan para kiai yang mengikuti kirab dan apel, "Itu menunjukkan bahwa situasi di Semarang ini benar-benar harmoni. Satu dengan yang lain mengakui perbedaan itu sebagai kekuatan bangsa ini," ungkapnya.
Dia pun menilai Habib Luthfi memberikan pesan nasionalis dari seorang tokoh agama yang berjasa dalam perjuangan melawan bangsa penjajah. "Habib Thoha ini seorang pejuang bangsa yang melakukan syiar-syiar Islam dengan baik. Artinya haul ini mempertegas kepada kita semuanya, terutama masyarakat kota Semarang dan masyarakat Indonesia bahwa zaman dulupun tokoh agama juga memerangi penjajah," pungkasnya.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Empat Pesan KH Ali Maksum yang Harus Diketahui Pengurus NU
4
Masjid Agung Demak: Warisan Wali Songo yang Kini Jadi Magnet Wisata Religi Modern
5
PAC dan PR IPNU IPPNU Tempel Dilantik, Siap Optimalkan Peran Organisasi
6
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
Terkini
Lihat Semua