• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 11 Mei 2024

Regional

Katib Aam PBNU Bakal Sampaikan Taushiyah Haul Ke-122 Mbah Sholeh Darat  Semarang

Katib Aam PBNU Bakal Sampaikan Taushiyah Haul Ke-122 Mbah Sholeh Darat  Semarang
Katib Aam PBNU KH Said asrori (nu online)
Katib Aam PBNU KH Said asrori (nu online)

Semarang, NU Online Jateng
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Asrori akan menyampaikan taushiyah dalam haul ke-122 almarhum KH Sholeh Darat yang akan dilaksanakan di komplek  makam Bukit Bergota, Kota Semarang pekan depan.


Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Anashom mengatakan, Katib Aam PBNU KH Said Asrori dijadwalkan akan menyampaikan taushiyah dalam haul yang akan dilaksanakan pada Rabu 10 Syawal 1443 H atau 11 Mei 2022 itu.


"Katib Aam PBNU Kiai Said Asrori berkenan hadir dan akan menyampaikan taushiyah dalam haul Kiai Sholeh Darat tahun ini," kata Kiai Anashom yang juga dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo kepada NU Online Jateng di Semarang, Kamis (5/5).


Disampaikan, agenda haul Kiai Sholeh Darat kepanitiannya ditangani bersama oleh PCNU Kota Semarang dan Jamaah Pengajian Ahad Pagi 1939 Kota Semarang. Dzuriyah almarhum maha guru ulama nusantara dari berbagai daerah di tanah air akan hadir dalam acara ini.


"Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama nahdliyyin di kawasan pantura Jateng  juga akan hadir dan menyampaikan sambutan. Sedangkan Rais PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail akan memimpin pembacaan tahlil dan kalimah thoyibah," jelasnya.


Dijelaskan, Kiai Sholeh Darat wafat pada 1903 tepatnya hari Jumat Legi 28 Ramadhan 1312 H. Penentuan waktu haul (10 syawal) yang berarti bergeser 12  hari dari hari wafatnya, karena jika waktunya disamakan dengan saat wafat Kiai Sholeh, maka umat Islam akan kesulitan membagi waktunya.


"Pada tanggal wafat almarhum, umat Islam sedang bersiap merayakan Idul Fitri, setelah menjalani puasa ramadhan selama satu bulan.  Akhirnya, waktu peringatan haul digeser pada setiap tanggal 10 syawal yang sekarang dijadikan acuan untuk menggelar kegiatan ini setiap tahunnya," terangnya.
 

Dikatakan, melalui haul ini diharapkan umat Islam khususnya Nahdliyin dapat meneladani semangat juang Mbah Sholeh Darat yang melalui aktivitas pesantrennya melahirkan ulama-ulama besar di tanah air, di antaranya Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari pendiri dan Rais Akbar PBNU.
 

"Sayangnya jejak pesantren itu kini sudah tidak bisa ditemui. Sepeninggal Mbah Sholeh Darat aktivitas pesantren tidak ada yang melanjutkan, yang masih tersisa adalah masjid," tuturnya. 


Untuk memelihara spirit kejuangan mbah Sholeh itu lanjutnya, nahdliyyin bersama umat Islam di Kota Semarang membentuk wadah yang diberi nama Komunitas Pecinta Kiai Sholeh Darat (Kopisoda).


Koordinator Kopisoda KH In'am Muzahidin menjelaskan, wadah inilah yang selama ini menggerakkan masyarakat untuk menghidupkan spirit mbah Sholeh Darat melalui majelis- majelis taklim yang mengkaji kitab-kitab yang ditulis Mbah Sholeh Darat.


"Alhamdulillah upaya ini mendapat respons positif dari masyarakat, tidak hanya di Semarang saja tetapi di seluruh penjuru nusantara," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Regional Terbaru