• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

PBNU Sebut Memilih dalam Pemilu adalah Pintu Menuju Kebaikan

PBNU Sebut Memilih dalam Pemilu adalah Pintu Menuju Kebaikan
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Jakarta, NU Online Jateng
Pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) untuk memilih anggota DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupatan/Kota dan Presiden-Wakil Presiden bakal digelar Rabu (14/2/2024) besok secara serentak di wilayah Indonesia.


Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Moh Mukri mengatakan, menyalurkan hak suara untuk memilih para kandidat pada Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan pintu terselenggaranya kebaikan. 


“Jangan Golput, dengan memilih pada Pemilu kita sedang menyemai nilai-nilai kebaikan dan itu menjadi pintu untuk terselenggaranya kebaikan dan kemaslahatan bagi kita semua,” ujarnya.


Menurutnya, dengan partisipasi aktif dalam mewujudkan Pemilu yang bermartabat, pemilik hak suara juga sedang menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang mampu menunjukkan proses dan hasil berkualitas dari Pemilu. 


“Dunia sedang menonton Indonesia. Pemilu saat ini akan mencerminkan dan memberikan image (perwajahan) Indonesia di mata dunia. Kalau hasilnya baik, maka posisi Indonesia juga akan semakin baik di mata dunia. Ini yang perlu kita sadari,” katanya.


Dilansir dari laman nu.or.id, selain menyalurkan hak pilihnya, warga masyarakat juga berkewajiban untuk menciptakan kondisi yang kondusif saat Pemilu dan masa setelah Pemilu. Apapun hasil yang telah ditetapkan oleh penyelenggara Pemilu beserta pihak-pihak terkait harus diterima dan diakui sebagai sebuah proses demokrasi yang beradab. 


“Tidak mungkin semuanya menang. Karena setiap kompetisi harus ada yang menang dan ada juga yang kalah. Semua ini bisa menjadi proses pendewasaan bangsa Indonesia yang sepakat mengusung nilai-nilai demokrasi,” terangnya.


Perbedaan pilihan dalam demokrasi lanjutnya, menjadi sebuah keniscayaan. Dengan melewati proses keragaman dalam pilihan ini juga sekaligus mampu menjadi sebuah proses pendewasaan untuk memahami dan membiasakan diri dalam perbedaan. 


“Elok dan indahnya Indonesia karena adanya keragaman yang sudah menjadi sunnatullah. Maka Bhinneka Tunggal Ika menjadi prinsip warisan leluhur yang harus dipegang erat,” pungkasnya. (*)


Nasional Terbaru