• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

PBNU Minta Lembaga Falakiyah Benahi Sistem Penentuan Awal Bulan

PBNU Minta Lembaga Falakiyah Benahi Sistem Penentuan Awal Bulan
Kegiatan halaqah falakiyah di UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Kegiatan halaqah falakiyah di UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LFPBNU) KH Sirril Wafa mengatakan, banyak peristiwa penentuan awal bulan yang di lingkungan NU berpedoman dengan melihat bulan. Jika tidak melihat, maka istikmal. Di sisi lain juga ada yang melaporkan tanggal 29 bulan Qamariyah sudah ada yang bisa melihat.


"Ini persoalan-persoalan rukyat yang selama ini terjadi, maka tugas kita untuk membenahinya," ujarnya pada saat membuka Halaqah Falakiyah PBNU yang diikuti oleh peserta se Jateng bertempat di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid, Jumat (10/11/2023) malam.


Disampaikan, maka halaqah di Kota Pekalongan dalam rangka mencari solusi yang berdasarkan nash. "Dalam hadits nabi disebutkan, shumu lirukyati. Tapi bagaimana mengimplementasikan di lapangan perintah Rasulullah itu. Maka langkahnya adalah melakukan rukyatul hilal setiap tanggal 29," ucapnya.


Menurutnya, terjadinya perbedaan dalam realisasi pelaksanaan mengawali bulan baru perlu dituntaskan secepatnya. "Dan halaqah falakiyah di Kota Pekalongan dalam rangka mencari solusi atas berbagai masalah yang muncul di lembaga falakiyah," terangnya.


Wakil Ketua Lembaga Falakiyah NU Jateng H Misbakhussurur menyampaikan, kegiatan yang dihelat LF PBNU di Jateng dan berlokasi di Kota Pekalongan merupakan jawaban atas keresahan dari warga NU terhadap perbedaan awal bulan qamariyah yang dilakukan NU khususnya awal puasa dan awal idul fitri.
 


"Pada idul fitri kemarin ada perbedaan awal idul fitri hingga 5 hari yang dilakukan oleh umat Islam di Indonesia dan ini menjadi persoalan. Bahkan di bulan-bulan lain juga terjadi perbedaan dan ini tugas kita untuk menjelaskan kepada masyarakat kenapa terjadi perbedaan," ungkapnya.


Dirinya berharap, momentum halaqah falakiyah di Kota Pekalongan dapat ditindaklanjuti dg kegiatan yang sama di tingkat cabang. "Halaqah falakiyah dalam upaya mencari titik temu berbagai perbedaan yang ada selama ini. Kita berharap mereka yang berbeda bisa ikut NU dalam menentukan awal bulan," pungkasnya.


Kegiatan halaqah falakiyah perdana yang dihelat LF PBNU di Kota Pekalongan yang dihadiri juga delegasi di Jawa Timur berlangsung hingga Sabtu (11/11/2023) sore.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru