Nasional

MUI Jateng: Tegaskan Pentingnya Kemanusiaan Sebelum Keberagamaan

Rabu, 18 Desember 2024 | 09:00 WIB

MUI Jateng: Tegaskan Pentingnya Kemanusiaan Sebelum Keberagamaan

Forum Group Discussion (FGD) dan doa bersama lintas agama. Acara yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah ini berlangsung di Hotel Neo, Kota Semarang, Selasa (17/12/2024). (Foto: NUOJateng/Faiz)

Semarang, NU Online Jateng

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah yang diwakilkan oleh Prof Musahadi menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama dalam Forum Group Discussion (FGD) dan doa bersama lintas agama. Acara yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah ini berlangsung di Hotel Neo, Kota Semarang, Selasa (17/12/2024).


"Kemanusiaan sebelum keberagamaan (itu penting). Jadi, menolong orang tidak perlu mencari dalil agama. Kalau menolong orang perlu dalil agama, bisa jadi keberagamaan kita kehilangan dimensi kemanusiaan," ujarnya.


Lebih lanjut, Prof Musahadi menekankan bahwa kunci dalam keberagaman adalah menciptakan masyarakat yang damai dan saling menghormati, khususnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Ia juga menyampaikan pentingnya mendahulukan rasa kemanusiaan sebelum keberagamaan.


"Padahal agama itu, kalau dalam Islam, namanya agama diturunkan untuk kemaslahatan manusia. Artinya, agama itu bukan untuk Tuhan dan bukan untuk orang Islam saja, tapi kemaslahatan seluruh umat manusia,” ujar Profesor UIN Walisongo tersebut.


Selain itu, ia menambahkan bahwa keberagaman membutuhkan pengelolaan yang bijak melalui manajemen hati dan diri. Pengelolaan ini, menurutnya, dimulai dengan kesiapan dan kelapangan hati untuk saling mengenal (ta'aruf) sebagai langkah awal memahami perbedaan.


“Keragaman itu membutuhkan manajemen, yaitu manajemen hati dan manajemen diri, yang formulanya mulai dari kesiapan dan kelapangan hati untuk saling berta’aruf (saling mengenal), bertaalum (saling belajar), bertafaqquh (saling memahami), bertarahum (saling menyayangi), dan ujungnya adalah bertaawun (saling menolong),” imbuhnya


Acara tersebut dihadiri oleh Prof. Imam Yahya selaku Ketua FKUB Jawa Tengah, AKBP Hasin sebagai perwakilan Kapolda Jawa Tengah, serta para tokoh agama dari berbagai kepercayaan.