• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 24 April 2024

Nasional

Ketum PBNU Minta LAZISNU Perkuat Koherensi dan Disiplin

Ketum PBNU Minta LAZISNU Perkuat Koherensi dan Disiplin
Kegiatan Rakernas LAZISNU di Jakarta (Foto: nu online)
Kegiatan Rakernas LAZISNU di Jakarta (Foto: nu online)

Jakarta, NU Online Jateng
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) menguatkan koherensi dalam kepengurusan lembaga dari tingkat pengurus cabang hingga pengurus besar. 


“Saya minta, ini instruksi, supaya LAZISNU dari tingkat PCNU sampai PBNU dibangun menjadi satu struktur koheren. Tidak boleh terpecah, berjalan sendiri-sendiri, tidak boleh,” tegas kiai yang karib disapa Gus Yahya itu.


Hal ini disampaikan Gus Yahya dalam pidatonya pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LAZISNU 2022 yang digelar Jumat-Ahad (16-18/12/2022) di Hotel Golden Boutique, Jalan Angkasa Nomor 1 Kemayoran, Jakarta Pusat. 


Dirinya mengaku kerap mengartikulasikan pentingnya membangun struktur jamiyah NU sebagai organisasi yang koheren. Dalam konteks ini lanjutnya, koheren berarti menjadi satu bagian yang utuh dan saling berkesinambungan.  


“Satu bagian dengan lain, satu tingkatan dengan tingkatan lainnya dalam susunan kepengurusan organisasi ini padu menjadi satu bangunan yang utuh dan tidak terpecah-pecah satu sama lain,” terang kiai asal Rembang kelahiran 16 Februari 1966 itu. 


Dilansir dari nu.or.id Gus Yahya mengatakan, melalui konstruksi organisasi yang koheren tersebut, NU bakal bergerak sebagai sebuah strategi dengan cakupan yang luas. Sebab, koherensi berfungsi sebagai daya dongkrak dari keberadaan NU sehingga memberikan dampak yang semakin besar kepada masyarakat.  


“Kita punya banyak lembaga dan banyak banom ada 18 lembaga dan 14 banom (badan otonom) di lingkungan NU. Semua elemen ini harus dipersatukan dalam satu konstruksi yang padu supaya tidak ada yang bergerak sendiri-sendiri,” jelasnya. 


“Jangan sampai bergerak sendiri-sendiri. Tidak boleh diteruskan lagi kondisi di mana suatu cabang mengerjakan sesuatu, cabang lain tidak tahu, PWNU tidak tahu, PBNU tidak tahu. Kita harus bangun satu konstruksi di mana setiap hal yang dilakukan oleh bagian dalam organisasi ini tersambung menjadi strategi besar,” tambahnya. 


Gus Yahya juga menyampaikan, LAZISNU sebagai lembaga filantropi milik NU bukan sekadar lembaga ZIS biasa. “Jenengan ini bagian dari Nahdlatul Ulama. Maka dalam menyelenggarakan urusan ZIS ini saya minta disiplin yang lebih kuat kepada ilmunya ulama. Saya minta lebih berhati-hati,” pungkasnya. (*)


Nasional Terbaru