• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

Ketua Umum PBNU: NU adalah Thariqah

Ketua Umum PBNU: NU adalah Thariqah
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada pembukaan Konfercab NU Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada pembukaan Konfercab NU Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) adalah thariqah, yakni cara beragama ala NU. 


"Di lingkungan masyarakat banyak mengamalkan ajaran-ajaran ahlussunnah waljamaah (Aswaja) meski dia bukan pengurus dan aktivis akan tetapi praktik keseharian dalam beribadah dengan cara NU," ujarnya.


Hal itu disampaikan Gus Yahya panggilan akrabnya pada pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) NU Kota Pekalongan pada Ahad (15/1/2023) di Gedung Aswaja Jalan Sriwijaya 2.


Dikatakan, dalam survei yang dilakukan oleh lembaga independen menyebutkan masyarakat yang mengaku NU dalam amaliyahnya ada 59,2% dari seluruh penduduk muslim di Indonesia. Berarti 140 juta yang mengaku NU dari 238 juta penduduk muslim.


"Seperti subuhan dengan qunut, manakiban, tahlilan, dan lain-lain mereka melakukan amaliyah dengan ala NU. Mereka mengaku pengikut NU karena mereka beragama dengan cara NU," tegasnya.


Menurutnya, jika dihitung lebih detail lagi akan ditemukan lebih banyak lagi warga masyarakat yang dalam kesehariannya beribadah ala NU, cuma mereka tidak tahu bahwa apa yang diamalkan itu adalah cara-cara NU.


"Kalau ditanya penduduk Indonesia yang mau tahlilan itu sudah mencapai 87% dari jumlah penduduk yang muslim. Sedangkan yang mau muludan sudah mencapai 92%," terangnya.





Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom menjelaskan, kepengurusan PCNU Kota Pekalongan 2018-2023 merupakan kelanjutan dari kepengurusan sebelumnya dalam kemandirian.


"Atas sikap itu, NU Kota Pekalongan hingga saat ini telah memiliki aset seperti Gedung Aswaja, sekolah Islam Nusantara, hingga rehab SMA. Bahkan saat ini sedang dirumuskan mendirikan Ma'had Aly," ucapnya.


Dirinya menyampaikan terima kasih atas kontribusi, partisipasi, dan khidmat para pengurus baik di tingkat cabang, MWC hingga Ranting NU. Khususnya badan otonom dan lembaga NU.


"Tentu torehan keberhasilan PCNU Kota Pekalongan tak akan berarti dan berhasil tanpa dukungan dari berbagai pihak," ucapnya.


Ketua Panitia Konfercab NU Abdul Adhim mengatakan, kegiatan Konfercab ke-18 NU Kota Pekalongan tahun 2023 dihadiri oleh seluruh utusan dari MWC dan Ranting NU se-Kota Pekalongan berjumlah 204 utusan.


"Kegiatan diawali dengan acara pra-konfercab membahas draf materi tatib dan sidang-sidang komisi," pungkasnya.


Hingga berita ini ditulis persidangan masih berlangsung dan dipimpin oleh perwakilan PBNU dan PWNU Jateng dengan pembahasan laporan pertanggungjawaban, sidang komisi, dan sidang pleno pemilihan rais dan ketua.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru