• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Habib Luthfi: Indonesia Kuat karena Persatuan

Habib Luthfi: Indonesia Kuat karena Persatuan
Rais Aam Idarah Aliyah Jatman Habib Muhammad luthfi bin Yahya (Foto: NU Online Jateng/M Ngiso Al-Barony)
Rais Aam Idarah Aliyah Jatman Habib Muhammad luthfi bin Yahya (Foto: NU Online Jateng/M Ngiso Al-Barony)

Jakarta, NU Online Jateng
Rais Aam idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menegaskan, Indonesia kuat karena persatuan bangsa. Hal ini sudah dibuktikan oleh leluhur bangsa Indonesia sejak ratusan, bahkan ribuan tahun silam.


“Bangsa kita ini bangsa yang besar, bukan bangsa yang lemah,” tegas Habib Luthfi, Jumat (18/8/2023) malam.


Disampaikan, sejarah para leluhur bangsa Indonesia sudah ada sejak zaman kerajaan mulai dari Pajajaran, Majapahit, Mataram, Sriwijaya, Kutai Kertanegara, Singosari, Daha, hingga Aceh.


“Itulah nenek moyang kita, langsung atau pun tidak, beliau-beliau ini sesepuh bangsa. Jadi kalau melihat sejarah tersebut, bangsa Indonesia bukan bangsa yang main-main, bukan bangsa yang disepelekan,” ujarnya.


Habib Luthfi menyatakan, kekuatan bangsa Indonesia menjadi lemah karena konflik internal. Dirinya mencontohkan konflik bersaudara antara kerajaan Singosari dan Doho, hingga datanglah invasi pasukan Kubilai Khan dari Kerajaan Mongol yang dikenal memiliki angkatan perang kuat.


"Saat itu, pasukan Kubilai Khan menekan dan meminta upeti kepada Raja Singosari, Raden Wijaya. Permintaan itu kemudian diterima dengan syarat pasukan Kubilai Khan harus menaklukkan dulu Kerajaan Daha yang saat itu dipimpin Jayakatwang," terangnya. 


Usai menaklukkan Jayakatwang lanjutnya, Singosari menyerang balik pasukan Mongol dan akhirnya pasukan Mongol pun menyerah. Dari sekian puluh kapal (pasukan Kubilai Khan) hanya satu saja yang selamat. Ini menjadi mata pelajaran pada waktu di Majapahit.


Dilansir dari laman nu.or.id Habib Luthfi juga membuka sejarah Gajah Mada yang berhasil melakukan ekspansi dan menguasai wilayah dari Sri Langka hingga Indocina. Jika ditafsirkan, hal itu menjadi show of force kepada dunia internasional. Terlebih kepada pasukan Mongol agar jangan sembarangan dengan Indonesia yang saat itu masih Nusantara.


“Ini Majapahit, jangan sekali-kali kalian masuk Indonesia, kalian Kubilai Khan paling cuma bisa masuk ke Singosari. Ini Gajah Mada yang mampu masuk Sri Langka sampai Indocina,” ucapnya.


Zaman Majapahit sambung Habib Luthfi, Prabu Brawijaya mengangkat Maulana Malik Ibrahim menjadi menteri urusan irigasi dan Syekh Ibrahim as-Samarqandi (ayah Sunan Ampel) diangkat menjadi menteri keuangan.


“Jadi toleran itu sudah ada dan kita yang ketinggalan, sudah 700 tahun yang lalu. Apalagi zaman Hijrah Rasulullah dengan adanya Piagam Madinah,” tuturnya.


Mengingat hal tersebut, Habib Luthfi mengajak kepada masyarakat untuk terus memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. "Masyarakat diminta kembali membuka sejarah, terlebih sejarah perjuangan bangsa Indonesia agar generasi berikutnya tidak kehilangan jati diri dan memiliki nasionalisme yang kuat," pungkasnya. (*)


Nasional Terbaru