• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Habib Luthfi: Hijrah Rasulullah Tak Sekadar Menyampaikan Risalah 

Habib Luthfi: Hijrah Rasulullah Tak Sekadar Menyampaikan Risalah 
Rais Aam Idarah Aliyah Jatman Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Foto: Dok)
Rais Aam Idarah Aliyah Jatman Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Foto: Dok)

Boyolali, NU Online Jateng
Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mengatakan, Rasulullah hijrah tidak hanya memikirkan risalah saja. 


"Namun juga bagaimana mempersatukan bangsanya. Maka timbul Piagam Madinah untuk melindungi kaum Yahudi serta kaum dan suku yang banyak dengan memberikan haknya masing-masing," ujarnya.


Hal itu dikatakan dalam pengajian haul masyayikh dan peringatan 1 Muharam 1445 Hijriah di Pesantren Darussalam Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Sabtu (29/7/2023) malam. 


Disampaikan, banyak ulama mengatakan hubbul wathan minal iman (cinta tanah air bagian dari iman) atas dasar mengambil sejarah tersebut. Dikatakan, yang pertama kali dibangun Rasulullah bersama sahabat ketika sampai di Madinah ialah sarana ibadah, pendidikan, sampai perekonomian, sehingga makmur.


"Jihad bukan sekadar di medan perang saja, Allahu Akbar bangun supermarket, Allahu Akbar hidupkan dunia pertanian, Allahu Akbar ekonominya maju, Allahu Akbar pendidikannya luar biasa maju," ucapnya. 


Diterangkan, semua ini akhirnya menjadi mata pelajaran bagi tokoh-tokoh terutama Imam Alwi Amal Faqih yang melahirkan Imam Amir Abdul Malik yang pertama kali datang ke India dengan membawa modal sejarah dari eyang-eyangnya. "Masuk ke India tidak langsung ke Indonesia (Nusantara)," ungkap Habib Luthfi yang juga anggota Dewan pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.


Bagaimana lanjutnya, para ulama membuat beragam adaptasi menghadapi umatnya. Seperti Wali Sembilan (Walisongo) masuk ke nusantara bukan adu kesaktian. "Yang datang masuk ke Indonesia (Nusantara) rata-rata ahli ekonomi, astronomi, pertanian, kedokteran, dan obat-obatan," kata Habib Luthfi. 


Disebutkan, dakwah ulama atau auliya waktu itu mampu membangun ekonomi kerakyatan di lingkungan Brawijaya pada zaman Majapahit dan ada yang membawa di Pajajaran. Sehingga bisa memberikan income (penghasilan) ke daerah yang dimasukinya.


"Memudahkan untuk cara berdakwah. Bukan (berdakwah dengan) pedang. Bukan menanamkan permusuhan. Itu hebatnya para beliau (ulama atau auliya). Sampai sekarang beliau masih mampu (berperan) padahal sudah meninggal 400 atau 500 tahun yang lalu. Kalau tidak percaya itu di Kadilangu Demak, seandainya tidak ada Sultan Abdul Fatah, Sunan Kalijaga, ramai tidak kira-kira?" ungkapnya. 


Habib Luthfi menerangkan mengapa disebut Sunan Kalijaga? "Kali itu aliran, perlu ada yang jaga satu persatu biar bersatu. Bukan sekadar bertapa di Bengawan Solo sampai berlumutan, bukan itu saja. Tapi Sunan Kalijaga menjaga aliran-aliran supaya tidak terjadi pecah-belah. Itu tugasnya para ulama dan auliya," tegasnya. 


Pengasuh Pesantren Darussalam Kiai Khumaidi menjelaskan, pesantren adalah salah satu tempat berkhidmah menyebarkan ilmu agama dan membimbing santri menjadi shaleh-shalihah yang semangat tidak mudah patah arang. 


"Di Darussalam mengembangkan sejumlah pendidikan formal dan non formal serta usaha lain. Hal ini untuk menjadikan pesantren yang mandiri. Pesantren yang mempunyai usaha keterampilan dengan bekerja sama pemerintah bagaimana mengupayakan santri ketika pulang tidak hanya ngaji fikih (hukum Islam) tapi juga ngaji sugih (kaya)," terangnya kepada NU Online Jateng, Selasa (1/8/2023). 


Disampaikan, apa yang dilakukan sebagai dakwah yang tidak hanya ngaji tapi juga harus bisa mengelola potensi-potensi yang ada di negeri ini. 


"Insyaallah dengan bekal ilmu agama dan bekal ilmu pengetahuan (science) Allah Subhahu wa Taala memberikan jalan kepada kita untuk mencapai sebuah tujuan rahmatan lil alamin," pungkasnya.


Pengirim: Siswanto AR


Nasional Terbaru