• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

HARLAH NU

Gus Mus Sebut Urusan NU Bukan Soal Capres, Tapi Menangkan Indonesia

Gus Mus Sebut Urusan NU Bukan Soal Capres, Tapi Menangkan Indonesia
Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri di acara pembukaan Konbes NU di Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri di acara pembukaan Konbes NU di Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Bantul, NU Online Jateng
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri menegaskan,  Nahdlatul Ulama (NU) adalah terus memperbaiki kinerja organisasi dan berupaya memenangkan Indonesia. 


"Urusannya NU itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres," kata Gus Mus saat memberikan taushiyah dalam pembukaan Konferensi Besar (Konbes) NU dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban NU di Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, Yogyakarta, Senin (29/1/2024). 


Gus Mus sapaan akrabnya, mengaku awalnya ketar-ketir saat Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan. Gus Mus khawatir pidato mereka menyinggung soal pilpres. Namun, kekhawatirannya itu tidak terjadi. 


"Saya ini sudah ketir-ketir. Ketika ketua umum pidato, Rais Aam pidato, jangan-jangan nyinggung pilpres. Begitu nyebut pilpres, saya keluar. Itu bukan urusannya NU, untung tidak," tegasnya. 


Dalam kesempatan tersebut, Gus Mus juga didapuk untuk memimpin doa. Ia melangitkan harapan Indonesia beserta bangsanya dan NU bersama warganya dirahmati Allah swt. 


"Mudah-mudahan Allah merahmati Indonesia, Allah merahmati NU, Allah merahmati warga NU, Allah merahmati bangsa Indonesia," harap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang itu. 
 


Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan, NU harus berperan nyata, tidak bekerja seperti mengejar layangan putus yang hanya ikut beramai-ramai tanpa mendapatkan hasil.


"Kita harus memacu kinerja untuk mengawal kemenangan Indonesia karena di tengah tantangan sejarah berskala peradaban ini Indonesia harus menang supaya kita semua tetap berdaulat," ucapnya.


Gus Yahya yang juga Pengasuh Pesantren Roudlatut Tholibien itu mengingatkan, perjuangan NU akan dilakukan sampai hari kiamat. oleh sebab itu, NU harus berperan nyata di tengah dinamika pertarungan kepentingan di antara sejumlah kelompok berbeda yang terus bergulir mulai tingkat lokal, domestik, hingga global. 


"Di dalamnya, terdapat tuntutan yang berat untuk ditanggung seluruh bangsa, sedangkan waktu yang tersedia tidaklah banyak. Demikian juga tingkat global, ada dinamika luar biasa yang apabila bangsa ini tidak dapat menemukan satu arah yang tepat ke masa depan, ada ancaman yang nyata dan terus-menerus terhadap bangsa dari kedaulatan manusia sebagai warga bangsa," pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Editor:

Nasional Terbaru