Gus Mus Sebut Urusan NU Bukan Soal Capres, Tapi Menangkan Indonesia
Rabu, 31 Januari 2024 | 07:00 WIB

Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri di acara pembukaan Konbes NU di Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
M Ngisom Al-Barony
Penulis
Bantul, NU Online Jateng
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) adalah terus memperbaiki kinerja organisasi dan berupaya memenangkan Indonesia.
"Urusannya NU itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres," kata Gus Mus saat memberikan taushiyah dalam pembukaan Konferensi Besar (Konbes) NU dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban NU di Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, Yogyakarta, Senin (29/1/2024).
Gus Mus sapaan akrabnya, mengaku awalnya ketar-ketir saat Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan. Gus Mus khawatir pidato mereka menyinggung soal pilpres. Namun, kekhawatirannya itu tidak terjadi.
"Saya ini sudah ketir-ketir. Ketika ketua umum pidato, Rais Aam pidato, jangan-jangan nyinggung pilpres. Begitu nyebut pilpres, saya keluar. Itu bukan urusannya NU, untung tidak," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Mus juga didapuk untuk memimpin doa. Ia melangitkan harapan Indonesia beserta bangsanya dan NU bersama warganya dirahmati Allah swt.
"Mudah-mudahan Allah merahmati Indonesia, Allah merahmati NU, Allah merahmati warga NU, Allah merahmati bangsa Indonesia," harap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang itu.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan, NU harus berperan nyata, tidak bekerja seperti mengejar layangan putus yang hanya ikut beramai-ramai tanpa mendapatkan hasil.
"Kita harus memacu kinerja untuk mengawal kemenangan Indonesia karena di tengah tantangan sejarah berskala peradaban ini Indonesia harus menang supaya kita semua tetap berdaulat," ucapnya.
Gus Yahya yang juga Pengasuh Pesantren Roudlatut Tholibien itu mengingatkan, perjuangan NU akan dilakukan sampai hari kiamat. oleh sebab itu, NU harus berperan nyata di tengah dinamika pertarungan kepentingan di antara sejumlah kelompok berbeda yang terus bergulir mulai tingkat lokal, domestik, hingga global.
"Di dalamnya, terdapat tuntutan yang berat untuk ditanggung seluruh bangsa, sedangkan waktu yang tersedia tidaklah banyak. Demikian juga tingkat global, ada dinamika luar biasa yang apabila bangsa ini tidak dapat menemukan satu arah yang tepat ke masa depan, ada ancaman yang nyata dan terus-menerus terhadap bangsa dari kedaulatan manusia sebagai warga bangsa," pungkasnya.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Guru Madin di Demak Didenda Rp25 Juta, Wagub Jateng Taj Yasin Turun Tangan
2
Gus Miftah Bantu Guru Madin Demak yang Didenda, Serahkan Rp25 Juta, Motor Baru, dan Umrah
3
Viral Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketum FKDT Prihatin Orang Tua Tak Menghargai Ustadz-Ustadzah
4
Full Day School Dinilai Ancam Pendidikan Diniyah, DPRD Kendal Ambil Sikap Tegas
5
Kronologi Guru Madin Didenda, DPRD: Jangan Kriminalisasi Guru!
6
Ribuan Santri Ikuti Pembukaan Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy Ke-35 Pondok Pesantren Darul Amanah Kendal
Terkini
Lihat Semua