• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Di Haul Ke-13 Gus Dur, Gus Mus Ajak Umat Islam Teladani Kiai Abdurrahman Wahid

Di Haul Ke-13 Gus Dur, Gus Mus Ajak Umat Islam Teladani Kiai Abdurrahman Wahid
Gus Mus (dua dari kiri) saat hadiri haul ke-13 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan (Foto: nu online)
Gus Mus (dua dari kiri) saat hadiri haul ke-13 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan (Foto: nu online)

Jakarta, NU Online Jateng
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mustofa Bisri mengajak kepada umat Islam khususnya untuk bisa meneladani Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid. “Kalau kita mengaku mencintai Gus Dur, kita harus berusaha semampu kita untuk meneladani. Semampu kita,” ajaknya.


Hal itu disampaikan Gus Mus saat didaulat untuk memberikan taushiyah pada acara Haul ke-13 almaghfurlah Gus Dur yang berlangsung di Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022) lalu.


Gus Mus kemudian mengungkap beberapa sifat keteladanan Gus Dur, yaitu jujur, berani, bertanggung jawab, dan welas asih (kasih sayang). Lalu, ia merapalkan dan menjelaskan Surat At-Taubah ayat 128 yang sebelumnya telah dibacakan oleh Ustadz Miqdar Dzulfiqar Basyaiban dari Sidoarjo. 


Dalam kesempatan ini, Gus Mus mengungkap ayat Al-Qur’an yang menjadi pegangan kiai-kiai NU, yaitu Surat At-Taubah ayat 128. “Itu pegangannya kiai-kiai, mencontoh kanjeng Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya kepada hadirin yang datang secara luring maupun mengikuti secara daring melalui live streaming di kanal YouTube TVNU dan TV9. 


Nabi Muhammad saw kata Gus Mus, diberikan oleh Allah SWT sendiri dalam ayat ini. “Kanjeng Nabi Muhammad itu tidak tahan melihat penderitaan umatnya, ‘aziizun ‘alaihi maa ‘anittum,” jelasnya. 
 

“Haritsun ‘alaikum, penuh perhatian kepada umatnya. Jangan sampai ada umatnya yang tersesat, jangan sampai ada yang menderita. Bil mu’miniina rauufurrahiim,” imbuh sahabat karib Gus Dur itu. 

Menurutnya, itulah ayat pegangan yang akan ditiru oleh para kiai NU. “Oleh karena itu, saya mempunyai definisi sendiri, kiai-kiai NU itu: alladziina yandhuruuna ilal ummah bi ‘ainir rahmah, orang-orang yang melihat umat dengan mata kasih sayang,” paparnya. 


Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibien Leteh, Rembang itu kemudian memberi gambaran. Ketika kiai melihat orang tidak tahu, maka diberi tahu. Ketika melihat orang bodoh, dikasih pengajian. "Dalam hal ini, Gus Dur adalah contoh paling jelas," pungkasnya. 


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru