• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Ini Pesan Gus Dur Ke Anak Sulungnya

Ini Pesan Gus Dur Ke Anak Sulungnya
kegiatan Haul Gus Dur digelar terbatas di Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan (Foto: nu online)
kegiatan Haul Gus Dur digelar terbatas di Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan (Foto: nu online)

Jakarta, NU Online Jateng
Putri sulung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh mengisahkan pembicaraan sang ayah kepada dirinya. Waktu itu, Alissa sapaan akrabnya masih berusia 14 tahun. 


“Lis, jangan mengharap Bapak iki seperti bapake kanca-kancamu, ya. (bapaknya teman-temanmu, ya). Bapak enggak bakalan punya banyak waktu untuk kalian, karena keluarga itu prioritas Bapak keempat, Nak," ungkapnya, dalam Haul Gus Dur ke-13 di Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/ 2022) malam. 


Lebih lanjut dikatakan, skala prioritas Gus Dur itu nomor 1 Islam, nomor 2 Indonesia, nomor 3 NU, nomor 4 baru keluarga.


Dalam acara haul yang digelar secara terbatas, Alissa di depan Gusdurian yang menyimak secara luring dan daring juga meminta kepada ibunya, Nyai Hj Sinta Nuriyah untuk berbagi pengalaman saat menjadi pendamping seorang tokoh seperti Gus Dur, yang menempatkan keluarganya di prioritas kesekian. 


“Ini sebetulnya pesannya juga untuk Ibu Nyai Yahya Cholil Staquf nantinya,” celetuk Alissa diiringi gelak tawa beberapa hadirin yang paham kesibukan Gus Yahya. 


KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) yang didaulat menjadi pembicara utama di malam itu banyak mengisahkan pengalamannya semenjak bersama Gus Dur belajar di luar negeri. Penulis cerpen Gus Jakfar yang fenomenal itu juga mengajak hadirin untuk meneladani Gus Dur. 


“Kalau kita mengaku mencintai Gus Dur, kita harus berusaha semampu kita untuk meneladani. Semampu kita,” ajak Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang ini. 


Dikutip dari nu.or.id Gus Mus kemudian mengungkap beberapa sifat keteladanan Gus Dur, yaitu jujur, berani, bertanggung jawab, dan welas asih atau kasih sayang kepada sesama manusia. Ia juga menjelaskan Surat At-Taubah ayat 128, yang mengungkap pemberian Allah swt atas kepribadian Nabi Muhammad saw yang menjadi pegangan kiai-kiai NU. 


Hadir dalam kesempatan ini Nyai Hj Sinta Nuriyah beserta putri-putri Gus Dur, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan jajarannya. Hadir juga para kiai, cendekiawan, pejabat, politisi, budayawan dan aktivis sosial. 


Beberapa tokoh dengan berbagai latar belakang juga memberi testimoni via video, khususnya mereka yang dulu pernah dibela Gus Dur. (*)   
 


Nasional Terbaru