• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Nasional

Apel Merah Putih untuk Jati Diri Bangsa

Apel Merah Putih untuk Jati Diri Bangsa
Mayjen Mar Suharyono pimpin apel merah putih di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Mayjen Mar Suharyono pimpin apel merah putih di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Pekalongan, NU Online Jateng
Khadimul Maulid Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menggelar puncak acara Maulidurrasul 1445 Hijriah di Jalan dr Wahidin Kota Pekalongan pada Ahad (22/10/2023) besok.


Salah satu rangkaian kegiatan maulid adalah 'Apel Merah Putih' di Stadion Hoegeng Kota Pekalonan yang dihelat pada Sabtu (21/10/2023) diikuti oleh elemen TNI, Polri, dan berbagai elemen masyarakat yakni kalangan pelajar, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan.


Pimpinan Apel Mayor Jenderal (Mayjen) Marinir Suharyono mengatakan, ungkapan cinta tanah air bagian dari iman merupakan bukti bahwa agama dan nasionalisme bisa saling memperkuat dalam membangun bangsa dan negara.


"Dua unsur adalah tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Agama memerlukan tanah air dan sebaliknya tanah air memerlukan siraman nilai-nilai agama agar tidak tandus dan kering," ujarnya.


Menurutnya, jika agama diartikan sebagai jalan hidup sudah semestinya agama berperan dalam realitas kehidupan. Dalam realitasnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan ini dituntut untuk menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan.


"Di sinilah prinsip cinta tanah air harus diteguhkan dan apel merah putih dan ikrar NKRI sebagai jati diri bangsa," tegasnya.
 


Disampaikan, sebagai bangsa yang cinta tanah air, bangsa tidak boleh terpecah belah karena kemerdekaan Indonesia diraih berkat perjuangan dan pergerakan seluruh rakyat Indonesia. Bahaya yang kita hadapi saat ini lanjutnya, bukan menghadapi penjajahan secara fisik tetapi dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi.


"Satu sisi memang memberikan kecepatan informasi sehingga masyarakat bisa meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya manusia. Namun di sisi lain teknologi informasi bisa berdampak negatif," terangnya.


Humas panitia Wahyu Hidayat menjelaskan, selain apel merah putih juga dibacakan ikrar NKRI, penyerahan piagam rekor MURI, dan penampilan koreografi oleh 1.200 pelajar dari SMK Syafi'i Akrom Kota Pekalongan.


Berikut ikrar NKRI:

Kami sadar bahwa merah putih lambang negara, merah putih lambang harga diri, jati diri, dan kehormatan bangsa kami Indonesia, maka dari itu demi Tuhan Yang Maha Esa, kami berikrar WAJIB bagi kami:

  1. Kami bangga menjadi bangsa Indonesia
  2. Kami bangga menjadi anak Indonesia
  3. Kami banggsa merasa memiliki Indonesia
  4. Indonesiaku Indonesiamu Indonesia kita Bhinneka Tunggal Ika
  5. Kami bersumpah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  6. NKRI harga mati dan bela negara adalah kewajiban kami

Semoga Allah Yang Maha Esa melindungi dan memberikan kekuatan dalam persatuan dan kesatuan.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Editor:

Nasional Terbaru