Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Wahid Hasyim menggelar Pelatihan Kader Dasar (PKD) di gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Semarang, Jalan KH Hasyim Asy'ari, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang Jawa Tengah.
Menurut penurutan ketua PKD Irhas Maulana, pelaksanaan PKD merupakan langkah dari PMII Wahid Hasyim untuk memperbaiki pengelolaan kader sehingga bisa lebih baik lagi ke depannya.
"PKD ini merupakan ikhtiyar kami dalam memperbaiki tata kelola kader agar lebih baik lagi," jelasnya kepada NU Online Jateng, Sabtu (28/11).
Oleh karena itu, lanjutnya perkembangan PMII di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) diharapkan bisa lebih signifikan. "Pengelolaan kader ini kami harapkan bisa memperkuat proses perekrutan anggota baru," ujarnya.
Hal senada ditegaskan Ketua PMII Wahid Hasyim Andre Bahtiar. Menurutnya, Unwahas memiliki beragam fakultas dengan potensi kader yang bagus dan harus dikelola dengan serius.
"Kader Nahdlatul Ulama (NU) yang ada di sini (Unwahas, -red) harus diproses dengan baik, terutama di Fakultas Kedokteran, Farmasi, dan Kimia. Tiga fakultas ini memiliki jadwal kuliah yang sangat padat sehingga pengelolaan kader yang ada di tiga fakultas tersebut perlu lebih diseriusi," tandasnya.
Sarasehan pembukaan Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Wahid Hasyim Semarang. (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)
Usaha tersebut didukung Sekretaris PMII Kota Semarang Musa Almurtadho. Kepada para kader Wahid Hasyim ia mengingatkan pentingnya kaderisasi berbasis mentoring dengan orientasi tiga pangkalan.
"Pangkalan ekonomi, pangkalan kepemimpinan, pangkalan akademisi ini harus benar-benar hidup agar nantinya PMII di Unwahas memiliki dinamika tersendiri dalam gerakan," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya kader PMII dalam melaksanakan PKD harus sadar terkait level kaderisasi. Lulusan PKD harus berani berjuang sesuai garis juang pergerakan PMII. "PKD itu mencetak kader yang mujahid, karena berbeda dengan orientasi dari masa penerimaan anggota baru (Mapaba)," pesannya.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Ahmad Hanan
