Muslimat NU Makamhaji Sukoharjo Gelar Doa Bersama untuk Syuhada KRI Nanggala 402
Sukoharjo, NU Online Jateng
Bertempat di Pesantren Al-Muayyad Windan, Sukoharjo, Muslimat NU Ranting Makamhaji adakan Peringatan Nuzulul Qur'an dan Doa Bersama untuk Syuhada KRI Nanggala 402. Acara ini diikuti oleh lebih dari 70 anggota Muslimat NU yang berasal dari Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.
Kegiatan yang dihelat Ahad, (2/5) diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Seluruh jamaah yang hadir, tertib dan disiplin memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan sebelumnya.
Ketua Muslimat NU Ranting Desa Makamhaji, Kartasura Intan Nafisah menyampaikan, acara peringatan Nuzulul Qur'an dan Doa bersama merupakan acara silaturrahmi Muslimat NU Ranting Makamhaji pertama setelah adanya masa pandemi. Ia menjelaskan pada masa pandemi, kegiatan Muslimat NU di wilayah rantingnya sangat dibatasi. Hal ini dilaksanakan untuk mematuhi aturan pemerintah dan menjaga keselamatan anggota Muslimat NU.
"Ini acara silaturahim pertama sejak masa pandemi. Semoga dengan menerapkan protokol kesehatan, acara ini dapat berjalan dengan baik dan disiplin serta patuh terhadap aturan pemerintah," kata Intan.
Acara diisi dengan dzikir, serta doa bersama untuk syuhada KRI Nanggala 402 yang baru saja gugur pada 21 April lalu. Selain itu, acara ini juga diisi dengan taushiyah singkat oleh Hj Murtafiah Mubarokah Dian Nafi.
"Mari dalam kesempatan bulan Ramadhan ini serta momentum peringatan Nuzul Qur'an kita senantiasa memperbarui hati kita untuk niat menjalankan kebaikan-kebaikan. Mari kita doakan juga 53 orang syuhada KRI Nanggala 402 yang baru saja gugur beberapa waktu lalu," tutur Hj Murtafiah.
Acara ini dipungkasi dengan buka bersama oleh seluruh peserta. Sebelumnya, makanan dan minuman untuk berbuka puasa telah disediakan dan ditempatkan oleh panitia sebelum acara berlangsung. Sehingga peserta menempatkan diri dengan tertib dan tidak ada kontak fisik antara satu sama lain. Hal ini merupakan upaya untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah diterapkan pemerintah.
Kontributor: Aldi Rizki Khoiruddin
Editor: M Ngisom Al-Barony
