Ketika Raja Romawi dengan pasukan perang yang sangat kuat menyerang pasukan Islam di bawah kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz yang jumlahnya tidak sebanding, banyak kaum muslimin yang menjadi tawanan, dan ketika salah satu tawanan dijanjikan akan diampuni dan diberi jabatan yang tinggi dengan syarat harus meninggalkan agama Islam dan bergabung dengan agamanya, tawanan yang satu ini menolak, lalu dipenggal kepalanya.
Begitu juga dengan orang kedua, ketika disuruh meninggalkan agamanya, ia pun menolak, lalu dipenggal kepalanya. Berbeda halnya dengan orang ketiga, ketika ditawari ampunan dan jabatan tinggi, dia lebih memilih untuk meninggalkan agamanya.
Mendengar kesediaannya, sang Raja lalu memerintahkan kepada Perdana Menteri untuk segera dibuatkan SK pengangkatan, namun sang Perdana Menteri keberatan sambil mengemukakan pendapatnya. "Wahai Paduka Raja bagaimana saya bisa mengangkatnya jikalau saya belum menguji kesetiaannya?”, “Silahkan engkau mengujinya,” perintah sang Raja.
Lalu sang Perdana Menteri berkata “Kalau engkau benar-benar mau meninggalkan agamamu dan bergabung dengan kami, penggallah kepala salah satu temanmu yang masih tersisa ini”. Tawanan yang ketiga ini pun dengan cepat memenggal kepala salah satu temannya.
Ketika temannya telah terpenggal kepalanya, maka sang Perdana menteri lalu berkata "Wahai paduka raja, bagaimana saya mempercayai kesetiaannya kalau sesama teman seperjuangannya sendiri dia tidak segan membunuhnya, lalu bagaimana dengan kita yang selama ini jadi musuhnya?”. Alkisah, akhirnya tawanan ketiga ini dipenggal kepalanya karena sikapnya sebagai pengkhianat.
Allah berfirman dalam Al Qir’an Surat Al Kahfi Ayat 103 – 104 :
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
Artinya : Katakanlah, maukah kalian kuberitahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Mereka adalah orang-orang yang sia-sia perbuatannya di dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya. (QS Al-Kahfi : 103-104)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Pengasuh Majelis Ta'lim Mar'ah Najihah Muslimat NU Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Keutamaan Dan Hikmah 10 Muharram
2
Rute dan Moda Terbaik Menuju Pelantikan JATMAN di Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo
3
Makesta Award dan Porseni IPNU IPPNU Belik, Ajang Penguatan Karakter dan Budaya Pelajar NU
4
Lailatul Ijtima' PRNU Sitail Tegal: Perkuat Sinergi dan Gerakkan Koin NU untuk Umat
5
Kiai Ubaidullah Ajak Saksikan Film Seribu Bayang Purnama, Suara Lantang untuk Petani dan Bumi yang Lebih Sehat
6
Persiapan Pelantikan JATMAN Capai 70 Persen, Ribuan Tamu Terkonfirmasi Hadir
Terkini
Lihat Semua