• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 15 Mei 2024

Taushiyah

Akibat Sakit Hati dan Sirik yang Membara

Akibat Sakit Hati dan Sirik yang Membara
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Baru-baru ini viral mak-mak se-kampung menggelar acara bancaan sebagai perwujudan 'uni' (ujar yang harus ditepati), pasalnya tetangganya yang disebut 'mak sirik' dijebloskan ke penjara oleh pihak berwajib.

   
Bermula dari rasa sirik gegara tanah keluarganya yang dijual kepada orang lain, sebut saja dijual kepada mak sabar, mak sirik pun menjadi sakit hati dan sirik kepada mak sabar karena sejatinya ia menginginkan tanah itu menjadi miliknya denga cara dibeli, namun mak sirik tidak mampu membelinya. 

   
Rasa sirik dan sakit hati yang selalu membara di hati membuat mak sirik nekat melakukan tindakan di luar batas kepatutan, ia sering menyatroni rumah mak sabar dengan cara membuang tinja dan menyiramkan air kencing ke pekarangan milik mak sabar.

   
Singkat cerita, mak sirik dilaporkan ke polisi dan kini dijebloskan ke penjara. Sebagai ungkapan rasa gembira atas ditahannya orang yang selama ini dianggap mengganggu ketenteraman hidup bermasyarakat, mak-mak se-kampung menggelar acara bancaan bersama.

   
Sungguh, kebaikan yang dilakukan oleh seseorang akan kemabali kepadanya, begitu juga sebaliknya kejelekan yang dilakukan oleh seseorang akan kembali kepadanya pula.

   
Allah berfirman dalam Al-Qur'an  Surat Al-Isra Ayat 7:


اِنۡ اَحۡسَنۡتُمۡ اَحۡسَنۡتُمۡ لِاَنۡفُسِكُمۡ‌ۖ وَاِنۡ اَسَاۡتُمۡ فَلَهَا ‌ؕ 


Artinya:
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. (QS Al-Isra : 7).


Penulis: H Niam Syukri Masruri


Taushiyah Terbaru