Semarang, NU Online Jateng
Program Pascasarjana Strata-3 (doktor) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) bersiap menggelar ujian terbuka untuk meluluskan doktor kedua di perguruan tinggi NU yang dikekola Yayasan Wahid Hasyim Semarang ini.
Direktur Pascasarjana Unwahas Prof Mudzakir Ali mengatakan, setelah tiga tahun berdiri program doktor dengan konsentrasi Pendidikan Islam Nusantara yang dipimpinnya hingga kini sudah meluluskan seorang doktor.
"Doktor pertama Unwahas itu telah diwisuda beberapa hari lalu, kini kami sedang bersiap meluluskan doktor kedua dengan menggelar ujian terbuka untuk menguji karya ilmiah atau disertasi yang disusun mahasiswa Pascasarjana Unwahas Program S-3 angkatan pertama atas nama Mustamsikin," kata Prof Mudzakir kepada NU Online, Sabtu (7/11).
Dijelaskan, kandidat doktor kedua Unwahas ini telah mengikuti ujian disertasi tertutup tanggal 4 November lalu. Disertasi berjudul 'Pemikiran Pendidikan Karakter Menurut KH Abu Khoir Kaliwungu Kendal' ini akan diujikan kembali secara terbuka di aula Fakultas Kedokteran Unwahas,Jumat (20/11) mendatang.
"Sidang ujian terbuka akan dipimpin Rektor Unwahas Prof Mahmutarom didampingi Direktur Pascasarjana Prof Mudzakir Ali sebagai sekretris. Sedang pengujinya meliputi Prof Muhtarom HM (promotor), Prof Abdul Djamil (co promotor ), Dr Samidi, Prof Fatah Syukur, dan Prof Noor Achmad," ucapnya.
Dia menambahkan, ujian terbuka ini sekaligus menjadi progres akuntabilitas terbuka program S-3 Unwahas kepada masyarakat. Dari 12 orang mahasiswa angkatan pertama dua di antaranya telah menyelesaikan studinya dalm kurun waktu tiga tahun atau enam semester lebih sedikit.
"Doktor pertama Unwahas yang telah diwisuda itu adalah Rois Hamdani yang mengusung disertsi berjudul 'Nilai-Nilai Pendidikan Islam Ki Ageng Selo Dalam Serat Pepali'," ungkapnya.
Diharapkan 10 orang mahasiswa S-3 angkatan pertama lainnya akan segera menyusul menyelesaikan tugas akademiknya.
Selain itu, ujarnya, mahasiswa angkatan berikutnya dengan jumlah semuanya sebanyak 53 orang diharapkan akan segera menyusul menyelesaikan tugas-tugas akademiknya.
"Pengelola program pascasarjana Unwahas selalu berupaya pro aktif untuk mendorong mahasiswa pascasarjana untuk secepatnya menyelesaikan studi, sehingga terhindar dari predikat mahasiswa pascasarjana atau calon doktor abadi," pungkasnya.
Kepala Humas Unwahas Taufiq Ismail mengatakan, agar prosesi ujian terbuka kedua itu bisa berjalan lancar saat ini sudah disiapkan segala sesuatunya.
"Termasuk menyiapkan tempat ujian agar sesuai dengan standar protokol kesehatan, demikian juga undangan yang akan menghadiri prosesi ini duwajibkan mentaati protokol kesehatan juga," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
