UIN Walisongo Bakal Anugerahi Gelar Doktor Honoris Causa Kepada Kiai Shodiq Hamzah Semarang
Ahad, 20 November 2022 | 19:00 WIB
Samsul Huda
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang akan memberikan anugerah Doktor Honoris Causa (Dr HC) kepada Pengasuh Pesantren Asshodiqiyah Semarang, KH Shodiq Hamzah Usman.
Rektor UIN Walisongo Prof KH Imam Taufiq mengatakan, upacara penganugerahan gelar Dr HC kepada Kiai Shodiq mantan Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang ini dijadwalkan akan berlangung di aula kampus III UIN Walisongo Semarang, Selasa (29/11/2022) mendatang.
"Pengukuhan gelar Dr HC kepada Kiai Shodiq dijadwalkan akan dilaksanakan di aula kampus III UIN Walisongo Semarang tanggal 29 November mendatang," kata Prof Imam kepada NU Online Jateng di Semarang, Sabtu (19/11/2022).
Disampaikan, agenda pengukuhan Kiai Shodiq Hamzah alumnus Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak ini akan dihadiri Mustasyar PBNU KHA Mustofa Bisri dan para kiai pengasuh pesantren di berbagai daerah di Jateng.
"Selain itu, juga akan dihadiri para santri dan murid yang diajar kiai Shodiq saat belajar di Pesantren Futuhiyyah maupun Asshodiqiyyah yang didirikannya," terangnya.
Dia menambahkan, sebagai alumnus pesantren salafiyyah Kiai Shodiq setelah boyong dari pondok langsung mengabdikan diri di masyarakat dan mengajar ngaji kitab kuning di rumahnya mendirikan lembaga pendidikan dan menulis kitab.
Saat ini ujarnya, sudah 37 kitab yang diterbitkan, salah satunya kitab Tafsir Al-Bayan yang beberapa waktu lalu dibedah di Fakultas Ushuludin dan Humaniora (Fuhum) UIN Walisongo Semarang.
"Semangat Kiai Shodiq dalam menggeluti kitab kuning dan membuahkan karya-karya tulis berupa puluhan kitab sangat layak untuk diteladani. Diharapkan spirit itu dapat menginspirasi mahasiswa UIN Walisongo dalam mengembangkan ilmunya," ujarnya.
Kepada NU Online Jateng kiai Shodiq mengaku terkejut atas inisiatif UIN Walisongo yang akan menganugerahi gelar Dr HC kepada dirinya, karena yang dilakukannya dan mendapat penilaian dari akademisi UIN merupakan sesuatu yang biasa bagi santri Salaf.
Dikatakan, sejak selesai mondok di Futuhiyyah di bawah asuhan KH Muslih Abdurrahman dan sejumlah kiai di Mranggen dirinya meluangkan waktu untuk menulis di sela mengajar dan bekerja.
"Kitab tafsir Al-Bayan saya tulis selama dua tahun, ketika pandemi covid berlangsung dan aktivitas masyarakat dibatasi," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Terpopuler
1
KH Hasan Su’aidi dan H Moch Machrus Abdullah Pimpin PCNU Kota Pekalongan 2025–2030
2
Tangis Haru Orangtua Lepas Anaknya di Pesantren, Gus Yusuf Chudlori: Saat Rindu, Bacakan Surat Al-Qur'an Ini untuk Anak
3
Usai Pemutihan Pajak, Polisi Kini Gencarkan Razia Kendaraan
4
Bhakti Sosial dan Santunan Yatama, Muslimat NU Bulu Tebar Kepedulian di Bulan Muharram
5
Peneliti Sejarah Kerajaan Demak, AKA Hasan Ajak Warga Teladani Mbah Buyut Poncowati Ulama dan Panglima Kerajaan Demak
6
Workshop Kurikulum Terakhir Badko LPQ Tegal Dukung Implementasi Pendidikan Al-Qur’an Terpadu
Terkini
Lihat Semua