• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

Tingkatkan Ekonomi Syariah, Wagub Jateng Dukung Rumah Pemotongan Hewan Pesantren

Tingkatkan Ekonomi Syariah, Wagub Jateng Dukung Rumah Pemotongan Hewan Pesantren
Wagub Jateng, KH Taj Yasin Maimoen (Foto: Dok)
Wagub Jateng, KH Taj Yasin Maimoen (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng 
Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen menyebut ribuan pesantren yang tersebar di Jawa Tengah memiliki peran penting dalam meningkatkan ekonomi syariah. Bahkan berbagai produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis pesantren dapat menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi nasional. 

 

Gus Yasin, sapaan Wagub Jateng mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong peningkatan ekonomi syariah di pesantren.

 

"Ada Dinas Koperasi kita saat ini melatih beberapa pesantren dan pelaku usaha dari kalangan santri mulai tahun 2019 sampai tahun 2021. Maka dari itu, ada beberapa yang kita luncurkan. Salah satunya Toko Santri Gayeng (Tosaga). Kita juga terus menggencarkan program Ekonomi Pesantren (Ekotren)," kata Gus Yasin kepada NU Online Jateng, Kamis (23/9).

 

Gus Yasin menyampaikan, program Ekotren dengan berbagai bentuk usaha berbasis pesantren terus digulirkan Pemprov Jateng. Salah satunya Tosaga yang menjual bermacam produk UMKM karya santri. Dia contohkan air mineral dalam kemasan, makanan ringan, beragam kerajinan, hasil perkebunan, dan peternakan para santri. 

 

"Di beberapa tempat, yakni pesantren di Tegal, Rembang, Pekalongan, dan Rembang, Pemprov Jateng sudah melakukan pendampingan usaha. Termasuk pendampingan untuk mendapatkan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikat halal, sehingga usaha mereka nyaman dan ketika dijual ke khalayak umum sudah mengantongi izin," urainya. 

 

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi sektor UMKM kuliner jenis makanan ringan di Jateng mengalami kenaikan. Kondisi tersebut mendorong pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait termasuk Bank Indonesia untuk membantu pelaku UMKM  mendapatkan sertifikat halal. Selain itu juga pendampingan mendapatkan sertifikat PIRT, akses permodalan, dan sebagainya.

 

"Saya pernah mendampingi Ekotren yang mempunyai usaha membuat makanan berbahan daging ayam dan sapi. Kemudian kabupaten lokasi RPH asal daging itu belum ada yang bersertifikat halal. Ternyata untuk mendapatkan sertifikat halal suatu produk makanan itu banyak yang perlu disiapkan dari hulu sampai hilir," bebernya. 

 

Menyikapi kondisi tersebut, dirinya mendorong Forum Ekonomi Pesantren untuk menyiapkan berbagai keperluan pendirian Rumah Pemotongan Hewan (RPH) bersertifikat halal di berbagai daerah. Bahkan, Pemprov Jateng kemudian menggalang beberapa pesantren dan alumni untuk mendirikan RPH bersertifikat halal.

 

"Kami sangat mendukung pendirian RPH bersertifikat halal, bagus kalau itu dilaksanakan. Karena ini dapat menjadi usaha yang bisa digeluti santri atau pesantren, sehingga masyarakat yang akan berkorban lebih nyaman dan mantab karena proses penyembelihan dilakukan sesuai syariah," ujarnya. 

 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Pribadi Santoso mengatakan, pada tingkat regional, Jateng menjadi salah satu wilayah potensial pengembangan ekonomi syariah dengan pangsa 14 persen. Terlebih Jawa Tengah termasuk dalam lima besar provinsi dengan jumlah pesantren terbesar di Indonesia. 

 

"Tingginya potensi ekonomi syariah di Jawa Tengah, mendorong perlunya sinergi pengembangannya, sehingga dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru sekaligus dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional," pungkasnya.

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru