Semarang, NU Online Jateng
Berencana mendata warga NU di wilayahnya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur bersilaturahim ke Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah untuk mempelajari sistem pendataan warga yang dikembangkan NU Jateng melalui program Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama (SISNU).
Wakil Rais PCNU Nganjuk KH Roni Syakroni mengatakan, konsolidasi organisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada warga dan kemandirian jamiyah menjadi prioritas program yang akan direalisasikan PCNU Nganjuk yang baru saja menyelenggarakan konferensi cabang.
"Kami baru saja menggelar konfercab dan berhasil meregenerasi pengurus, sebagian besar anak-anak muda. Kami ingin ngaji program SISNU ke Jateng, informasi yang kami dapat program ini berhasil mendinamisasikan cabang-cabang NU di Jateng," kata Kiai Roni usai silaturahim PCNU Nganjuk dengan PWNU kepada NU Online Jateng di Semarang, Kamis (16/9).
Kiai Roni dalam acara itu didampingi empat pengurus NU Nganjuk yakni Wakil Ketua Subhan, Sekretaris Ali Anwar, dan Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Ali Musyafak dan Edi Wiyono. Mereka ditemui Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh, KH Hudallah Ridwan Naim (sekretaris) dan tim manajemen SISNU Jateng.
Sekretaris PCNU Nganjuk Ali Anwar mengatakan, hasil ngaji SISNU ke Semarang akan disampaikan kepada PCNU Nganjuk dengan harapan dapat segera ditindaklanjuti demi terwujudnya jamiyah yang kuat dan mandiri.
"Bersama 20 MWC dan 355 ranting NU yang ada, PCNU Nganjuk akan segera berkonsolidasi menyiapkan realisasi SISNU untuk memaksimalkan potensi Nahdliyin di Kota Angin Nganjuk," ucapnya.
Sekretaris PWNU Jateng KH Hudallah Ridwan Naim mengatakan, inti program SISNU adalah pendataan potensi Nahdliyin secara komprehensif dan massif yang proses inputnya ditangani oleh pengurus ranting atau anak ranting NU di bawah kendali pengurus MWC dan cabang.
"Saat ini kami memiliki 32 ribu operator SISNU yang tersebar di tiap ranting NU se-Jateng. Alhamdulillah dalam kurun waktu enam bulan yakni Juli-Desember 2020 sistem ini berhasil memotret hampir empat juta Nahdliyin di Jateng," terangnya.
Disampaikan, data itu hingga memasuki triwulan III 2021 terus bergerak. Protret data riil yang ada dijadikan landasan untuk menentukan berbagai kebijakan organisasi dan penentuan program, termasuk menerbitkan Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama (Kartanu) olen PCNU.
"Alhamdulillah SISNU berhasil menggerakkan pengurus NU mulai dari wilayah hingga ranting bersama Nahdliyin untuk berkonsolidasi secara massif dan terukur. Dengan sistem ini, tiap PCNU terbantu dalam menjalankan amanat AD/ART NU menerbitkan Kartanu," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
