Semarang, NU Online Jateng
Menyemarakkan Peringatan Hari Santri 2021, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tugu, Kota Semarang menggelar berbagai lomba bersama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler DR UIN Walisongo Semarang Kelompok 14.
Ketua PAC IPNU Tugu Shohibul Hakim mengatakan, Peringatan Hari Santri harus diisi dengan kegiatan yang menyenangkan dan menggembirakan.
"Harus dibawa senang, tidak perlu tegang. Karena anak-anak pasti sangat gembira dengan adanya lomba-lomba seperti ini. Jadi, kita sebagai panitia tidak perlu dibawa serius, sebab tujuan kita adalah untuk menghibur mereka," terangnya.
Menurutnya, perkembangan teknologi yang semakin canggih tidak menghalangi mereka terhadap cinta Al-Qur’an dan Sunnah. Mereka terbiasa dengan adanya hafalan surah-surah Qur’an dan kitab-kitab yang telah diberikan para ustadz di madrasahnya.
"Mereka dalam mengikuti lomba hafalan surah-surah pendek dan lomba tartilan terbilang lancar saat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Begitu pula makhraj dan tajwidnya juga tidak tertinggal. Optimisme mereka dalam memenangkan pelbagai lomba terlihat begitu jelas, salah satunya peserta lomba hafalan surah pendek," ujarnya.
Hakim berharap, dengan adanya kegiatan Semarak Hari Santri ini mampu menjadikan salah satu wujud resolusi jihad yang sangat istimewa dalam perjalanan sebagai bangsa.
"Bagaimana dapat membangun kreasi yang berbasis agama dan tradisi nusantara yang membentengi setiap elemen mansyarakat. Dan juga mampu dijadikan sebagai penyemangat untuk terus menjadi santri yang siap siaga jiwa dan raga dalam berkontribusi terhadap NKRI," ungkapnya.
Rangkaian kegiatan Semarak Hari Santri 2021 ini diadakan pada Jumat (22/10) di Madrasah Diniyah Jaryul Muna Tapak Tugurejo, Kecamatan Tugu diawali dengan upacara. Dilanjutkan dengan lomba adzan dan iqamah, lomba tartilan, dan lomba hafalan surah-surah pendek.
"Antusias mereka dalam mengikuti acara Semarak Hari Santri begitu besar. Mereka tidak memperdulikan menang atau kalah, yang terpenting adalah mereka mengikutinya dengan gembira tanpa adanya paksaan. Bahkan sebagian dari mereka ada yang mengikutinya lebih dari satu lomba," terangnya.
Dea peserta kelas 6 Madrasah Ibtidiyah (MI) mengatakan, hafalan surah-surah pendek ini sudah terbiasa dilakukan di madrasahnya, sehingga mengikuti lomba ini tidak asing baginya.
Pengirim: Pahlevi Nova Triani
Editor: M Ngisom Al-Barony
