• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

HARI SANTRI 2021

Aswaja Cup, Ajang Dakwah Lewat Turnamen Futsal

Aswaja Cup, Ajang Dakwah Lewat Turnamen Futsal
Pengasuh Pesantren Durrotu Aswaja Kiai Ramadhan (kanan) saat serahkan piala kepada pemenang turnamen futsal (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)
Pengasuh Pesantren Durrotu Aswaja Kiai Ramadhan (kanan) saat serahkan piala kepada pemenang turnamen futsal (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online Jateng 
Pengasuh Pesantren Durrotu Ahlissunnah Wal-Jama'ah (Ponpes Durrotu Aswaja/PPDA) Banaran, Gunungpati, Kota Semarang Kiai Agus Ramadhan selalu mengingatkan santrinya tentang tantangan santri yang berbeda dari masa ke masa.

 

Dikatakan, Nahdlatul Ulama (NU) utamanya dari kalangan santri selalu dituntut kreatif dalam berdakwah. Pada era milenial ini santri tidak hanya bisa memanfaatkan media sosial dengan konten religiusitas yang menyejukkan, lebih dari itu berdakwah bisa melalui hobi olahraga, salah satunya futsal.

 

"Kita hidup di zaman milenial, makanya kita harus pandai dalam menggarap segmen dakwah kita agar tidak digarap oleh minhum (Islam golongan selain aswaja ala NU, red) ini (generasi mienial) harus jadi minna (bagian dari golongan kita), bagian kita ahlussunnah NU," kata Kiai Agus usai turnamen futsal Aswaja Cup-2 di Merdeka Stadium Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Ahad (24/10) malam.

 

Menurutnya, futsal menjadi olahraga alternatif pengganti sepakbola karena lebih mudah untuk mendapatkan lapangan yang standar dan nyaman, "Futsal ini menjadi olahraga yang digemari generasi muda kita, para peminat futsal harus kita rangkul," ucapnya.

 

Sebab, kata dia selain menjaga generasi muda dari paham non ahlussunnah wal-jamah, futsal juga menjadi ajang dakwah efektif untuk menjauhkan generasi muda dari bahaya narkoba.

 

"Olahraga ini menjadi aktivitas untuk menghilangkan pikiran negatif, agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif seperti narkoba. Santri harus pandai mengemas kegiatan untuk merangkul masyarakat," tuturnya.

 

Menantu Almaghfurlah Kiai Masrochan ini berharap, turnamen futsal Aswaja Cup menjadi sarana untuk merekatkan persaudaraan antarsantri maupun dengan masyarakat luas. "Saya harap futsal ini bisa merekatkan santri dengan sesama santri dan masyarakat," ungkapnya.

 

Dalam kesempatan itu, dia pun mengingatkan pemerintah orde baru selama ini menutup peran santri dalam sejarah perjuangan bangsa merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

 

"Titik mula adanya pertempuran 10 November di Surabaya ini dari gerakan santri, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari menggelorakan semangat santri dengan resolusi jihad, selama ini ditutupi pemerintah orde baru," ujarnya.

 

"Tapi alhamdulillah sekarang ini sudah terbuka dan disahkan sebagai hari santri," imbuhnya.

 

Aswaja Cup merupakan even para santri Pondok Durrotu Aswaja dalam memeriahkan Hari Santri. Pada gelaran tahun ini mengalami peningkatan partisipasi peserta dari kompetisi tahun pertama. Menurut ketua panitia Aswaja Cup Akbar Pristia Nugroho, kegiatan berlangsung selama dua hari dengan jumlah peserta 30 tim.

 

Pada tahun lalu, turnamen hanya mendapatkan peserta dari pesantren yang ada di Kota Semarang. Namun kali ini telah merambah segmentasi umum dengan lima kabupaten/kota Jawa Tengah antara lain Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Kendal, dan Pemalang.

 

"Turnamen ini menjadi penting untuk menjadi sarana lebih mempopulerkan hari santri," kata Akbar menirukan pesan Kiai Agus Ramadhan.

 

"Tim dari remaja masjid ada, dari Ansor juga ada, tapi baru Ansor Kecamatan Tembalang, semoga tahun depan ada Ranting dan Pimpinan Anak Cabang Ansor yang lain ikut turnamen Aswaja Cup," harapnya.

 

Tampil sebagai Juara 1 Hokya Joss FC dari Mranggen Demak setelah berhasil menekuk Pukaku FC dari Pemalang. "Saya dapat informasi turnamen ini dari grup futsal facebook kebetulan ada postingan turnamen. Kita musyawarah sama temen-temen yang sebetulnya juga bukan satu grup, tapi sengaja membuat tim ini," kata Kapten Hokya Joss Muhammad Miftahul Munir.

 

Setahu dia, pesantren kalau ngadain futsal itu antarpesantren. Ini untuk umum. Karena itu dirinya sudah optimis bisa juara, "Jadi kalau pesantren kan terlalu berat untuk lawan yang umum, santri lebih banyak ngaji, apalagi juga jadi mahasiswa, waktu latihannya minim," ujarnya.

 

Dengan prestasi itu, Miftah berencana akan mengelola tim yang sudah solid tersebut untuk menambah anggota agar terus berkembang.  Selain itu dirinya juga mengapresiasi turnamen yang berjalan dengan relatif lancar. Dia sebut ada kendala yang tidak berarti.

 

"Salut, panitia dan peserta orangnya baik-baik, ramah-ramah. Semoga tambah sukses, tambah maju," tutupnya.  

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru