Regional

Rijalul Ansor Kemangkon Perlu Dioptimalkan untuk Konsolidasi dan Kaderisasi

Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:00 WIB

Rijalul Ansor Kemangkon Perlu Dioptimalkan untuk Konsolidasi dan Kaderisasi

kegiatan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor di Desa Majasem, Kecamatan Kemangkon, Senin (15/10/2024)

Purbalingga, NU Online Jateng 

Ketua PCNU Kabupaten Purbalingga KH Ulil Arkham mengajak seluruh kader Rijalul Ansor untuk terus mengoptimalkan kegiatan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut seharusnya tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi media syiar dan benteng bagi jam'iyah Ahlussunah Waljama'ah An-Nahdliyah.


“Kegiatan seperti ini harus terus ditingkatkan. Rijalul Ansor setidaknya bisa menjadi media konsolidasi dan kaderisasi,” ujarnya dalam kegiatan yang diselenggarakan di Desa Majasem, Kecamatan Kemangkon, Senin (15/10/2024) malam.


Menurutnya, kegiatan Rijalul Ansor perlu menjadi media yang mempertemukan jam'iyah dengan jamaah. Ia mengingatkan bahwa hubungan antara jam'iyah dan jamaah ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.


"Jangan sampai ada pemikiran di masyarakat yang meremehkan pentingnya berafiliasi dengan NU atau Ansor. Pemikiran seperti ini sangat berbahaya," tegasnya.


Gus Ulil juga menekankan pentingnya memperluas cakupan kegiatan Rijalul Ansor hingga ke tingkat ranting, bukan hanya di tingkat anak cabang.


"Ranting jangan hanya menjadi tempat kegiatan rutin, tetapi harus digerakkan agar kegiatan ini semakin luas dan berkembang lebih baik," tambahnya.


Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor PC GP Ansor Purbalingga Ustadz Eka Prasetya mengungkapkan bahwa Kecamatan Kemangkon memiliki kegiatan rutin dzikir dan sholawat yang dilaksanakan secara bergilir di 19 ranting. Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap malam Selasa Wage.


“Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor adalah lembaga semi-otonom di bawah GP Ansor yang fokus pada bidang keagamaan. Lembaga ini juga berfungsi sebagai media silaturahim antara Ansor dan Banser dalam menjaga dan mensyiarkan jam'iyah Ahlussunah Waljama'ah An-Nahdliyah,” jelas Ustadz Eka.


Ia menambahkan, lembaga ini dibentuk berdasarkan Peraturan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor Nomor: 02/KONBES-XVIII/VI/2012.


“Pembentukan lembaga ini adalah implementasi dari Visi Revitalisasi Nilai dan Tradisi serta Misi Internalisasi nilai Ahlussunah Waljama'ah dan sifat-sifat Rasulullah Saw dalam Gerakan Pemuda Ansor,” ungkapnya.


Selain itu, lembaga ini juga memiliki peran penting dalam melestarikan tradisi-tradisi Nahdliyyin, seperti tahlilan, istighosah, dan peringatan hari besar Islam.


“Kami berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan tradisi yang sudah dijalankan oleh para warga Nahdliyyin sejak berdirinya Nahdlatul Ulama,” pungkas Ustadz Eka.