Pendidikan Tinggi

Mahasiswa PPK Ormawa FITK Unsiq Dorong Desa Banjar Jadi Desa Wisata Seni-Budaya

Rabu, 3 September 2025 | 18:10 WIB

Mahasiswa PPK Ormawa FITK Unsiq Dorong Desa Banjar Jadi Desa Wisata Seni-Budaya

Sri Fathonah Ismangil dari Disparbud Wonosobo saat mengisi pelatihan Litera Rupa di Desa Banjar Kertek. (Foto: Muharno Zarka/NU Online Jateng)

Wonosobo, NU Online Jateng 

Mahasiswa Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo mendorong penguatan Desa Banjar, Kecamatan Kertek, sebagai desa wisata seni-budaya.

 

Upaya itu diwujudkan melalui kegiatan Griha Litera dengan fokus pelatihan literasi seni dan budaya. Desa yang berada di lereng selatan Gunung Sindoro tersebut memang dikenal memiliki potensi kesenian tradisional, salah satunya emblek atau kuda lumping.

 

Kepala Desa Banjar Syaifudin, Senin (2/9/2025), menyebut dunia seni budaya di Desa Banjar sangat penting sebagai identitas desa yang perlu terus dijaga dan dikembangkan. Seniman yang tergabung dalam Litera Rupa yang mengikuti pelatihan diharapkan bertambah wawasan seni-budayanya. 

 

“Kami mendukung penuh kegiatan ini. Karena kesenian adalah identitas desa. Jika dikembangkan, tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya. 

 

Pelatihan Litera Rupa menghadirkan narasumber, Sri Fatonah Werdiyati Ismangil, dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo. Dia menekankan pentingnya strategi pemetaan potensi desa dan bagaimana mengemasnya dalam bentuk eduwisata.

 

Menurutnya, Desa Banjar memiliki potensi seni dan budaya lokal yang unik, yang bisa menjadi daya tarik wisatawan jika dikembangkan dengan tepat. Seni budaya yang sudah berlangsung secara turun-temurun itu perlu terus dilestarikan dan dikembangkan. 

  

Tehnik Promosi

“Potensi kesenian di desa jangan hanya dipentaskan saat hajatan atau acara tertentu saja. Dengan strategi promosi yang baik, potensi ini bisa menjadi daya tarik eduwisata yang bisa mendatangkan manfaat ekonomi sekaligus menjaga budaya tetap hidup,” jelasnya. 

 

Sri Fathonah memberikan pemahaman kepada peserta tentang cara mendokumentasikan, mempromosikan dan mengemas potensi kesenian desa agar bernilai jual dan bisa jadi destinasi wisata Seni budaya di desanya. 

 

Materi yang diberikan mencakup teknik promosi digital, kolaborasi dengan komunitas wisata, hingga peluang menjadikan Desa Banjar sebagai tujuan wisata edukasi berbasis seni budaya. Potensi seni budaya yang ada perlu terus digali dan dipromosikan sebagai destinasi wisata. 

 

Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa BEM FITK Unsiq Jateng, Hania Kholifatul Lukmana, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian penting dari Griha Litera untuk melengkapi ekosistem literasi yang sudah berjalan di Banjar.

 

“Melalui Litera Rupa, kami ingin membantu masyarakat melihat kesenian bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai potensi besar dalam pengembangan desa wisata. Seni bisa menjadi jembatan antara budaya lokal dan peluang ekonomi kreatif,” ungkapnya.

 

Dengan pelatihan ini, Desa Banjar diharapkan semakin siap mengembangkan identitasnya sebagai desa cerdas berbasis literasi, seni dan kewirausahaan, sejalan dengan visi besar Griha Litera.