• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Regional

Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Sebut Guru-Gurunya Orang Luar Biasa

Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Sebut Guru-Gurunya Orang Luar Biasa
Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang KH Abdul Ghofur Maimoen (Foto: nu online)
Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang KH Abdul Ghofur Maimoen (Foto: nu online)

Semarang, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang, Kabupaten Rembang KH Abdul Ghofur Maimoen mengatakan, saat kuliah di Universitas Al-Azhar Cairo Mesir dididik dan diajar oleh dosen-dosen yang hebat, di antaranya Syekh Athiyah Saqr. 


"Waktu saya di Mesir, orang paling pintar fiqih itu Syekh Athiyah Saqr. Punya buku Fatawa Athiyah Saqr. Itu kalau ngisi acara di televisi atau ke radio untuk siaran masih naik bus. Saya itu biasa gelantungan naik bus dengan guru saya," kenangnya. 


Gus Ghofur panggilan akrabnya membagikan pengalaman saat kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir dalam acara Halal Bihalal Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Auditorium Prof TGK H Ismail Ya'qub, Kamis (4/5/2023).


Suatu saat lanjut Gus Ghofur, dirinya pernah diajak Syekh Saqr ke suatu tempat. "Ayo ikut saya?" ajak Syekh Saqr. "Ke mana?" tanya Gus Ghofur. "Pokoknya ikut," jawab Syekh Saqr. Kemudian kata Gus Ghofur, kami naik bus bersama. 


"Bus di Mesir itu penuhnya minta ampun dan itu naik bus bareng guru saya. Dan pengalaman-pengalaman ini yang membikin saya cinta kepada institusi saya," kata Gus Ghofur yang juga Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu. 


Menurutnya, semakin banyak santri-santri punya pengalaman seperti diajak masak, diajak mancing yang kelihatannya sederhana namun membekas. Seperti halnya sahabat Uqbah bin Amir, kata Gus Ghofur, itu pengalaman terhebatnya dengan Nabi, ketika dia naik kendaraan yang menuntun Rasulullah Saw. 


"Dan itu yang menjadikan kenapa kiai di depan santrinya begitu kuat. Karena banyak pengalaman-pengalaman sisi-sisi seperti ini," terangnya. 


Gus Ghofur menegaskan, mungkin sampai sampai mati, di antara pengalaman saya hidup di Mesir itu karena pernah memijat orang top (guru hebat), bukan mendapatkan nilai tertinggi. 


Komitmen Lebih Baik





Rektor UIN Walisongo Prof KH Imam Taufiq menjelaskan, acara halal bihalal ini diisi saling memaafkan dan berkomitmen ke depan menjadi lebih baik. "Atas nama UIN Walisongo, saya mengucapkan terima kasih setinggi dan setulus tulusnya kepada bapak ibu semuanya yang hadir di tempat ini. Menyediakan waktunya di tengah kesibukan masing-masing," katanya. 


Dia sangat sadar banyak kesalahan, banyak kekurangan, dan banyak khilaf, ketika melakukan interaksi bersama bapak ibu. 


"Banyak canda gurau, banyak keseriusan, dan banyak interaksi kebijakan yang kadang tidak berkenan di hati, yang kadang tidak sesuai di pikiran dan perbuatan. Tentu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya. 


Prof Imam berharap idul fitri ini betul-betul menjadi luapan kasih dan sayang, luapan maaf dan ampunan untuk kita semuanya. "Kita semuanya bisa lebih memaksimalkan khidmah dedikasi dan kontribusi kita kepada negara melalui UIN Walisongo Semarang," ucapnya. 


Dirinya memohon, pertama doa restu dalam melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun 2023 yang dari bermacam jalur. "Sudah dua jalur yang kita lakukan yaitu jalur SNBP, prodi-prodi umum yang melalui Kementerian Ristekdikti dan jalur SPAN jalur prestasi Kementerian Agama. Tersisa tiga jalur yang belum dilakukan yaitu jalur ujian mandiri PTKIN yang akan dilaksanakan 29 Mei, jalur mandiri, dan mandiri prestasi," terangnya. 


Kedua lanjutnya, mohon doa restu memantapkan kebijakan baru yakni pema'hadan yang sudah dimulai tahun lalu. "Tahun ini mahasiswa baru harus mengikuti proses pema'hadan di UIN Walisongo. Semester ini akan kita ma'hadkan dalam dua model. Pertama, seluruh mahasiswi harus mengikuti ma'had Al-Jamiah UIN Walisongo yang kuotanya sekitar 2500 mahasiswa untuk satu semester saja. Semester dua ganti mahasiswi lain," terangnya. 


Sementara untuk mahasiswa tambahnya, kita bekerja sama dengan ma'had yang ada di sekitar kampus. Prof Imam sudah melakukan koordinasi, konsolidasi, dan sudah melakukan sosialisasi terkait desain kurikulum yang sudah dijadikan output di ma'had di sekitar kampus.


"Karena itu kepada pimpinan, para dosen, para mahasiswa, dan keluaraga besar UIN mohon dukungannya agar kegiatan ini berjalan lancar," katanya. 


Ketiga, pihaknya juga sedang mempersiapkan pendirian fakultas kedokteran. Dari beberapa persyaratan pemerintah baik dari Kemenkes, Kemendikbud, KKI, maupun IDI, Insyaallah telah memenuhinya dengan baik. 


"Sudah terpenuhi 26 dosen, dokter spesialis, sarana prasarana kita sudah memadai, hanya tinggal dua laboratorium yang akan kita permak beberapa minggu ke depan. Kemudian kerja sama dengan perguruan tinggi pembina sudah kita laksanakan, yaitu MoU dengan UIN Syarif Hidayatullah yang prodinya A, lembaganya A," pungkasnya.


Pengirim: Siswanto AR


Regional Terbaru