• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Regional

Pelantikan Serentak, Muslimat NU Semarang Tekankan Pentingnya Guyub

Pelantikan Serentak, Muslimat NU Semarang Tekankan Pentingnya Guyub
Ketua Muslimat NU Kota Semarang Hj Muslimatin Djatmiko menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepengurusan kepada Ketua PAC Muslimat NU Ngaliyan (NU Online/dokumentasi)
Ketua Muslimat NU Kota Semarang Hj Muslimatin Djatmiko menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepengurusan kepada Ketua PAC Muslimat NU Ngaliyan (NU Online/dokumentasi)

Semarang, NU Online Jateng
Guyub merupakan tradisi masyarakat yang harus dilestarikan, terlebih di sebuah perkumpulan atau organisasi. Guyub menjadi penentu suksesnya sebuah kegiatan dan periode organisasi. Hal inilah yang menjadi sorotan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang Hj Muslimatin Djatmiko saat melantik Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ngaliyan di Panti Asuhan Darul Hadlanah, Mangkang, Kota Semarang.

 

"Pelantikan bersama ini merupakan bukti Muslimat NU memiliki kekompakan. Juga memiliki hubungan baik dengan pemerintah saling guyub rukun untuk agama, bangsa, dan negara," kata Muslimatin, Ahad (13/12).

 

Selain PAC Ngaliyan, Muslimat NU Semarang juga melantik Ranting Kelurahan Wates, Tambakaji, Purwoyoso, Podorejo, Bambankerep, Beringin, dan Gondoriyo. Kesemuanya dilangsungkan sesuai dengan aturan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. "Muslimat NU selalu mematuhi aturan pemerintah, bahkan di masa pandemi ini juga ikut menyosialisasikan pencegahan Covid-19," tegasnya.

 

Menurutnya, Muslimat NU sudah terbukti menjadi organisasi perempuan yang mendorong kesuksesan program pemerintah sejak tahun berdirinya, 1946. "Kita selalu menunjang program pemerintah. Kita punya semboyan NKRI harga mati," ungkapnya.

 

Kepada pengurus yang baru dilantik, ia berpesan agar tetap melaksanakan kegiatan bimbingan penguatan keagamaan. "Sesuai pesan dalam hadits bahwa mencari ilmu itu wajib bagi muslimin dan muslimat. Muslimat berorganisasi itu juga untuk belajar atau ngangsu kaweruh. Belajar berorganisasi bisa sambil berjalan bagi pengurus baru," ujarnya.

 

Menyikapi tahun yang penuh musibah meninggalnya banyak ulama, Muslimatin mengingatkan akanpentingnya pendidikan agama, utamanya belajar di pesantren. "Saat ini banyak alim ulama yang meninggal dunia, siapa penerusnya? Penerusnya ya pemuda. Maka putra kita semua harus dibekali ilmu agama yang baik," terangnya. 

 

Bahkan, menurutnya, para ibu kader Muslimat NU sangat beruntung menimba ilmu agama lewat berorganisasi meskipun tidak memiliki latar belakang pesantren. "Kita wajib bersyukur menjadi santrinya Mbah Hasyim Asy'ari. Sehingga tidak ada yang berpikiran apa yang saya dapat dari Muslimat NU, tapi apa yang bisa saya berikan buat Muslimat NU," tuturnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Lurah Wonosari, Utomo, mengapresiasi pelaksanakan pelantikan yang tertib menjaga jarak, bermasker dan terdapat beberapa tempat cuci tangan lengkap dengan sabun antiseptik. "Saya ucapkan selamat kepada pengurus yang baru dilantik untuk kemajuan agama, bangsa, dan negara," ucapnya.

 

Ia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga para aktivis NU dapat melaksanakan tugas perjuangan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mengajarkan agama bersama NU. 

 

Sementara Ketua Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Ngaliyan Sa'dullah Shadiq mengingatkan peran ibu sebagai madrasah pertama bagi anaknya. Selain itu, perempuan juga menjadi tiang negara. "Baiknya perempuan akan menghasilkan generasi-generasi penerus yang lebih baik dan menjadikan negara ini lebih baik. Kemampuan perempuan menjaga martabatnya sangat menentukan martabat negara," tuturnya disambung doa penutup.

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Hasan Fauzi


Regional Terbaru