Sukoharjo, NU Online Jateng
Warga NU di Kabupaten Sukoharjo memiliki potensi wakaf yang amat besar. Berdasarkan data tanah Wakaf yang tercatat secara administrasi resmi sampai saat ini ada 65 titik tanah wakaf di Kabupaten Sukoharjo yang tersebar di 12 Kecamatan.
Sayangnya potensi besar ini belum benar-benar produktif. Selain karena keterbatasan personal juga belum diimbangi dengan kapasitas pengelolaan harta benda wakaf yang memadai.
Guna mengakselerasi penguatan karakter dan peningkatan kapasitas nazhir (pengelola wakaf) serta mendorong spirit para pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Banom NU Sukoharjo untuk aktif berkontribusi optimalkan kebermanfaatan tanah wakaf.
Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukoharjo Kiai Sardono Djaelani mengatakan, untuk meningkatkan pengelolaan harta wakaf, PCNU Sukoharjo menggelar Pelatihan Nadzir Wakaf NU Sukoharjo.
"Kami mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada lembaga Wakaf NU Sukoharjo yang menyelenggarakan pelatihan bagi nadhir untuk lebih mengoptimalkan wakaf yang ada di lingkungannya," ujarnya Rabu (21/6/2023)
Disampaikan, banyak sekali sebenarnya cara mengoptimalkan tanah wakaf atau wakaf yang lain di lingkungan NU, karena selama ini langsung di masyarakat atau jamaah NU wakaf tanah itu keperuntukannya untuk membangun masjid, membangun madrasah, membangun TPA, dan lain sebagainya.
"Padahal dalam mengoptimalkan tanah wakaf tidak menutup kemungkinan dengan menambah nilai ekonomi atau nilai kemanfaatan. Bahwa penggunaan tanah wakaf tidak hanya sebatas untuk pembangunan tempat ibadah atau Tempat pendidikan tapi juga bisa dipakai untuk peningkatan perekonomian dan produktivitas yang lebih berguna bagi kemaslahatan jamaah NU," terangnya.
Ketua Lembaga Wakaf dan Pertahanan NU Sukoharjo Muhammad Said Mubarok kepada NU Online Jateng, Kamis (22/6/2023) menjelaskan, output dalam pelatihan ini para pengurus MWCNU maupun Banom NU bisa memahami alur perwakafan.
"Alhamdulillah, acara berlangsung lancar dan sukses, kami mengucapkan terima kasih kepada narasumber HM Toha, Antun, dan HM Mualim," pungkasnya.
Kontributor: Masri Zaini
