• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Regional

NU Pati Tak Ingin Pemda Buka Kembali Lokalisasi

NU Pati Tak Ingin Pemda Buka Kembali Lokalisasi
Ormas Islam dan sosial di Pati dukung Pemkab tutup tempat karaoke (Foto: NU Online Jateng/Afina)
Ormas Islam dan sosial di Pati dukung Pemkab tutup tempat karaoke (Foto: NU Online Jateng/Afina)

Pati, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati Kiai Yusuf Hasyim mengungkapkan, Nahdlatul Ulama (NU) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) yang ada di Pati tidak ingin Pemerintah Daerah (Pemda) buka Kembali lokalisasi dan tempat karaoke.

 

“Merespons surat pengaduan dari kelompok pengusaha karaoke yang merasa dirugikan atas pemutusan listrik dan penutupan usaha di lokasi tempat karaoke dan sejenisnya, maka kami mendorong kepada pemerintah daerah Kabupaten Pati agar tidak terpengaruh karena yang dilakukan Pemkab sudah benar,” ujarnya, Jumat (22/10).

 

Ditegaskan, mayoritas masyarakat Pati menginginkan penutupan tempat yang banyak meresahkan warga. “Kami berkomitmen untuk menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Khususnya membersihkan penyakit-penyakit masyarakat yang merusak moral bangsa,” jelasnya.

 

Disampaikan, hal itu sebenarnya telah menjadi aspirasi ormas-ormas sejak 2013 lalu. “Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menunda penutupan dan penggusuran tempat-tempat itu. Karena ada 49 tempat usaha karaoke dan yang memiliki izin hanya ada 6 tempat dengan mengatas namakan fasilitas hotel. Sehingga di luar itu bisa dikatakan ilegal,” ucapnya.

 

Menurutnya, ormas-ormas di Pati yang siap pasang badan tidak hanya dari NU, tapi juga Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), beserta banom NU. 

 

Ketua PC Fatayat NU Pati Asmonah Yusuf mengungkapkan, Fatayat NU mendukung penuh keputusan perda dalam penutupan tempat karaoke ilegal dengan melakukan aksi edukasi dampak negatif prostitusi dan HIV Aids.

 

“Juga tentang cara memperkuat ketahanan keluarga. Edukasi yang kami lakukan sebagai bentuk sosialisasi dengan cara seminar, forum kajian, serta pelatihan-pelatihan yang melibatkan kaum perempuan,” tuturnya.

 

Asmonah menegaskan, dengan memberikan pelatihan usaha kepada perempuan dapat memperkuat ekonomi, sehingga tidak terjerumus dalam kemaksiatan.

 

“Adanya tempat-tempat karaoke dan sejenisnya pastinya akan merusak moral, keharmonisan keluarga, berdampak negatif untuk generasi penerus bangsa, dan adanya prostitusi sendiri dilarang oleh agama,” jelasnya.

 

Ia berharap, kota yang berciri khas ikan bandeng itu menjadi kota yang tertib, sehat, bermartabat, serta jauh dari penyakit-penyakit masyarakat.

 

Kontributor: Afina Izzati
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru