• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 8 Mei 2024

Regional

MWCNU Wonosegoro Boyolali: Jadikan Cinta sebagai Landasan Berkhidmah

MWCNU Wonosegoro Boyolali: Jadikan Cinta sebagai Landasan Berkhidmah
Haflah akhirussanah Pesantren dan Madin Tahfidhul Qur'an Suruhan Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Siswanto)
Haflah akhirussanah Pesantren dan Madin Tahfidhul Qur'an Suruhan Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Siswanto)

Boyolali, NU Online Jateng
Semua aktivitas yang dilandasi cinta akan membuat seseorang tahan banting dalam khidmah. Termasuk ustadz mencintai santri dengan sepenuh hati dalam proses pembelajaran, menjadikannya tegar dan istiqamah. 


Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro, Kabupaten Boyolali KH Maksum Al-Hafidh menyampaikan hadits bahwa sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain. 


"Ustadz yang mau telaten mengajar atau memberi (kebahagiaan) kemanfaatan bagi santri, merupakan ibadah dan akan membuahkan pahala (surga)," katanya. 


Hal itu disampaikannya dalam pengajian Haflah Akhirussanah (perayaan akhir tahun) Pesantren beserta Madrasah Diniyah (Madin) Tahfidhul Qur'an Suruhan, Karangjati, Wonosegoro, Boyolali, pada Sabtu (11/3/2023) malam.


Dikatakan, pengabdian guru dalam mengajar harus diiringi rasa cinta kepada anak didiknya atau santri. Cinta dalam pengertian menyayangi bagikan anak sendiri, sehingga para guru bisa totalitas dalam berkhidmah.


"Murid senang kepada guru yang sabar. Apalagi murah hati, bersedia menafkahkan ilmu, waktu, dan hartanya untuk pendidikan generasi muda," tterangnya. 





Ditambahkan, bila seseorang ingin dekat Allah dan beruntung, maka baca Al-Qur'an dengan rutin atau istiqamah. "Jadilah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajar Al-Qur'an," katanya. 


Pengajian dibuka penampilan santri madrasah diniyah dari hasil pembelajaran yang telah diterima dan khataman Juz Amma 10 santri Pesantren Tahfidhul Qur'an yang pada Sabtu (11/3) sore telah disimak langsung wali santrinya. 


Sebelum puncak pengajian haflah, dalam rangkaian akhirussanah juga diadakan tes semester genap, ziarah dan wisata, serta khataman Al-Qur'an yang dikemas dalam sadranan, mendoakan leluhur oleh ustadz dan santri.


Kepala Madin Tahfidhul Qur'an Kiai Sholikin kepada NU Online Jateng, Senin (13/3/2023) menyampaikan terima kasih banyak kepada ustadz, wali santri, dan warga atas kerja sama yang baik selama proses belajar-mengajar. 


"Mohon doa pangestu kepada jemaah agar kegiatan pesantren dan madin bisa istiqamah, mustamirran ila yaumil qiyaamati (berkesinambungan sampai kiyamat). Dan yang belum masuk madin atau pesantren dipersilakan bergabung mengaji," ujarnya. 

 
Pengirim: Siswanto AR


Regional Terbaru