Tegal, NU Online Jateng
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan (GP) Ansor Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal secara swadaya memperbaiki kerusakan Jalan Gunung Anjing tepatnya ruas jalan Desa Lengkong dan Desa Batunyana sebagai wujud kepedulian organisasi kepada masyarakat untuk keselamatan dalam berlalu lintas.
Ketua PAC GP Ansor Bojong Asrun As'adani menyampaikan, kepedulian anggota Ansor-Banser untuk penggalangan dana karena melihat akses jalan Lengkong-Batunyana merupakan ruas jalan jalur perekonomian antar desa.
Di samping itu, secara terjadwal Ansor Banser melakukan pengamanan Jalan yang rusak dan mendirikan tenda Posko jaga agar pengguna jalan bisa nyaman menggunakan jalan tersebut.
"Inisiatif tersebut datang dari sahabat-sahabat yang memang dari awal bencana tanah longsor sehingga menutupi jalan dan secara sukarela mereka melaksanakan pengamanan jalan dan ikut menyisihkan rezeki untuk dikumpulkan dan selanjutnya kami bersama-sama mengecor jalan yang amblas," ucap Oni kepada NU OnlineJateng, Kamis (25/2).
Sebelumnya, Jalan dua desa di Kecamatan Bojong tersebut pada 13 Februari pekan kemarin mengalami amblas dan pinggir jalan mengalami longsor.
Di saat itu curah hujan sanggat tinggi dan mengakibatkan jalur tersebut mengalami amblas dan susah untuk di lalui. Saat jalan amblas masyarakat banyak yang melalui jalur alternatif. "Akan tetapi memerlukan waktu yang cukup lama. Jalur alternatif tersebut bisa lewat Jalan Suniarsih arah Bojong atau juga bisa lewat Danasari-Karangjambu," terangnya.
Melihat kondisi itu, PAC Ansor Bojong langsung koordinasi dengan PR Ansor Lengkong dan PR Ansor Batunyana agar segera di laksanakan pengamanan dan kerja bakti.
Oni menuturkan, setelah dilakukan pengecoran secara swadaya ini pihaknya akan melihat situasi. Jika memang sudah terasa aman, dirinya akan menarik anggota Ansor-Banser yang berada di lokasi bencana jalan amblas.
"Nanti lihat situasi, mudah-mudahan setelah dicor jalan ini kuat untuk lalu lintas kendaraan," pungkasnya.
Pimpinan Ranting GP Ansor Batunyana Lilis Gunawan menambahkan, amblasnya jalan penghubung antar dua desa lengkong dan desa batunyana itu sudah jadi langganan setiap musim hujan. Karena tanahnya labil sering bergerak ketika curah hujan tinggi.
"Memang setiap musim hujan pasti ada longsoran atau tanah bergerak," katanya.
Kontributor: Hakam Rifki, Nurkhasan
Editor: M Ngisom Al-Barony
