Regional

MWC NU Kedungjati Siap Gelar Konferensi Ke-X, Usung Tema Kebangkitan Kedua

Jumat, 3 Januari 2025 | 13:00 WIB

MWC NU Kedungjati Siap Gelar Konferensi Ke-X, Usung Tema Kebangkitan Kedua

Gedung MWCNU Kedungjati

Grobogan, NU Online Jateng

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, akan menggelar Konferensi Ke-X pada Ahad (5/1/2025) di SMK Islam Jumo. Forum strategis ini bertujuan untuk memilih Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah periode mendatang serta menetapkan program kerja lima tahun ke depan.


Ketua Panitia Konferensi, Mukazin, menyampaikan bahwa agenda utama konferensi meliputi sidang komisi, pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah, serta pembahasan program kerja strategis. 


"Semua agenda telah disusun dalam jadwal yang rapi untuk memastikan pelaksanaan konferensi berjalan dengan lancar," ujarnya kepada NU Online Jateng pada Kamis (2/1/2025).


Mengangkat tema “Berkhidmat Bermartabat Memuliakan Umat Menuju Nahdloh Tsaniyah”, Mukazin menyebutkan bahwa tema ini mencerminkan semangat NU dalam mengembangkan peran keagamaan dan kemasyarakatan. 


"Tema ini membutuhkan tenaga penggerak yang tangguh untuk menjalankan tugas mulia ini," tambahnya.


Konferensi ini akan dihadiri sekitar 100 peserta, termasuk pengurus ranting NU se-Kecamatan Kedungjati, pengurus MWC NU, Forkopimcam, tokoh ulama, dan perwakilan dari PCNU Kabupaten Grobogan. "Acara akan dibuka oleh Rais Syuriyah PCNU Grobogan, KH Hambali Mahfuzd, dan Camat Kedungjati," kata Mukazin.


Mukazin menambahkan, SMK Islam Jumo dipilih sebagai lokasi konferensi karena banyaknya kader muda NU di wilayah tersebut.

 

"Kami berharap keberadaan konferensi ini membawa keberkahan bagi SMK Islam Jumo, sehingga lembaga ini dapat berkembang lebih baik di masa depan," jelasnya.


Ia juga berharap konferensi ini mampu menghadirkan penggerak NU yang tangguh, menyatukan ulama Ahlussunnah wal Jamaah, dan meningkatkan pelayanan kepada Nahdliyyin serta masyarakat.


Sementara tu, Ketua MWC NU Kedungjati periode 2020–2025, Samuli, menjelaskan bahwa konferensi ini juga menjadi momentum untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban masa khidmah. 


"Selain itu, konferensi ini bertujuan menyelaraskan program kerja MWC NU dengan PCNU, PWNU, dan PBNU, sekaligus menghidupkan tradisi keilmuan melalui kegiatan bahtsul masail," tuturnya.


Samuli berharap hasil konferensi dapat melahirkan program prioritas, seperti melanjutkan pembangunan aula joglo dua lantai, membentuk koperasi NU, mengintegrasikan kegiatan dengan lembaga dan banom, serta menghidupkan tradisi lailatul ijtima’. 


"Semoga pemimpin yang terpilih nanti mampu menjaga keselarasan amaliah, fikrah, harakah, dan ghirah dalam menyongsong 100 tahun NU pada tahun 2026," pungkasnya.

Penulis: Agung Setiyo Utomo