Semarang, NU Online Jateng
Sejumlah 20 orang santri berasal dari Thailand Selatan akan mengikuti kuliah di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang pada tahun akademi 2022/2023. Saat ini sedang berlangsung proses regristrasi dan pengurusan dokumen-dokumennya.
Rektor Unwahas Prof KH Mudzakir Ali mengatakan, Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Unwahas sedang menyelesaikan berbagai persyaratan calon mahasiswa asal Thailand dan mancanegara lainnya.
"Ada puluhan calon mahasiswa dari mancanegara yang sudah berkomunikasi dengan kami, mereka ingin kuliah Unwahas pada tahun akademi 2022/2023," kata Prof Mudzakir kepada NU Online Jateng di Semarang, Sabtu (9/4).
Disampaikan, dari sejumlah itu 20 orang di antaranya dari Thailand, mereka dikirim oleh dua lembaga pendidikan Islam semacam pesantren di Indonesia yang berada di negara Thailand Selatan.
"Program studi yang akan dimasuki belum ada kepastian. Yang jelas mereka tertarik untuk belajar berbagai ilmu di kampus moderat yang membumikan nilai-nilai ahlussunnah waljamah dan Unwahas pilihannya," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam dua tahun terakhir jumlah mahasiswa mancanegara yang mendaftar ke Unwahas menurun seiring dengan datangnya pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat membatasi mobilitas dan berbagai kegiatan, tak terkecuali aktivitas pendidikan.
"Mulai saat ini situasi pandemi melandai dan diharapkan akan terus berlanjut seiring dengan kian meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga imunitas dan kesadaran melindungi diri dari ancaman covid dengan segala variannya," terangnya.
Wakil Rektor IV Unwahas Bidang Kerjasama Helmy Purwanto menjelaskan, untuk merekrut mahasiswa asing, Unwahas telah melakukan sosialisasi melalui berbagai strategi. Satu di antaranya menjalin kerja sama dengan pengurus-pengurus cabang istimewa NU di luar negeri.
"Kami juga memaksimalkan peran para alumni Unwahas dari mancanegara yang telah kembali ke negara asalnya atau berkiprah di luar negeri. Kami berharap pandemi semakin melandai, sehingga perkuliahan berjalan normal kembali," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
