• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Regional

Lakpesdam NU Klaten Soroti Persoalan Politik Uang dalam Pilkada

Lakpesdam NU Klaten Soroti Persoalan Politik Uang dalam Pilkada
Nabil Haroen (pegang mik) (Foto: NU Online Jateng/Ajie Najmuddin)
Nabil Haroen (pegang mik) (Foto: NU Online Jateng/Ajie Najmuddin)

Klaten, NU Online Jateng

Dalam setiap perhelatan akbar pemilihan umum kepala daerah, pada kenyataanya perilaku transaksi suara masih menjadi momok dalam membangun demokrasi yang ideal. Meski demikian upaya gerakan moral terus digaungkan dalam ruang diskusi dan literasi untuk meminimalisir atau bahkan menghilangkan persoalan politik uang ini.

 

Upaya gerakan moral melawan politik uang termasuk yang menjadi pembahasan dalam kegiatan diskusi bertajuk 'Membaca Akar dan Dampak Sistemik Politik Uang Terhadap Kualitas Demokrasi', yang diselenggarakan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU Klaten, di salah satu rumah makan di Klaten, Jawa Tengah, belum lama ini (14/11).

 

Ketua Umum Pencak Silat NU Pagar Nusa H Nabil Haroen (Gus Nabil), yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan upaya untuk menghindari politik uang sebetulnya sejalan dengan salah satu hadits nabi, dalam konteks penanganan terhadap hal yang mungkar.

 

“Kekuatan yang paling utama dalam pencegahan dan pemberantasan politik uang ini memang mestinya ada di pembuat dan pelaksana regulasi. Dengan adanya KPU serta Bawaslu, mestinya politik uang ini bisa hilang, sebab ada aspek pengawasan,” terang Gus Nabil.

 

Selain itu lanjutnya, peran serta tokoh agama dan tokoh masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat tentang membangun pesan di masing-masing jamaah atau kelompoknya.

 

Ketua Lakpesdam NU Klaten M Nuryadin Edi Purnomo kepada NU Online Jateng, Senin (16/11) menyatakan sepakat untuk menjadikan politik uang sebagai musuh utama dan perilaku busuk demokrasi yang harus dibuang dan dikubur sedalam mungkin. Dengan demikian tercipta marwah demokrasi ideal serta pemilu yang berkeadilan.

 

“Hal lain yang perlu kita hilangkan, yakni menebar kebencian atau provokasi yang bernuansa SARA, yang sering muncul di mas Pilkada,” imbuh Nuryadin.

 

Senada dengan narasumber lainnya, Ketua  Ombudsman Jawa Tengah Siti Farida mengungkapkan apa yang disebut sebagai lingkaran setan politik uang dalam Pilkada.

 

“Politik uang ini memang ibarat lingkaran setan, yang terlibat banyak, mulai dari birokrasi, pengusaha, partai, bahkan masyarakat sendiri. Makanya, kejahatan yang luar biasa ini perlu kita lawan dengan cara luar biasa pula,” ungkap Farida.

 

Penulis: Ajie Najmuddin

Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru