• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 14 Mei 2024

Regional

HARLAH KE-95 NU

Ketua PCNU Rembang: Jangan Pernah Minder Menjadi Nahdliyin

Ketua PCNU Rembang: Jangan Pernah Minder Menjadi Nahdliyin
foto: ilustrasi
foto: ilustrasi

Rembang, NU Online Jateng
Hari Lahir (Harlah) ke-95 Nahdlatul Ulama akan diperingati Ahad (31/1). Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Sunarto menyampaikan harapannya di momen harlah. Dalam suasana pandemi Covid-19, Kiai Sunarto berharap agar Harlah ke-95 NU ini menjadi penyemangat pengurus NU di berbagai tingkatan untuk senantiasa dekat dengan umat.

 

“Utamanya untuk menjaga akidah. Menjadi warga NU harus bangga dan tidak boleh merasa kecil, karena NU besar dan hidup dengan adanya pesantren juga kiai-kiai di daerah dan kampung-kampung itu,” terang Kiai Sunarto, kepada NU Online Jateng, Sabtu (30/1).

 

Menurutnya, salah satu cara untuk mendekatkan NU dengan umat adalah tetap menjaga amaliah warga NU di akar rumput. Kiai yang juga penyusun buku ‘Ensiklopedia Tematis Ayat Al-Qura'n dan Hadits' ini menegaskan pentingnya gerakan NU di tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) maupun Ranting. “Harus diakui ujung tombak NU ya di lingkup itu,” ujarnya.

 

Meski demikian, kata dia, banyak kegiatan rutinan Nahdliyin di Rembang, termasuk kegiatan dalam rangka Harlah seperti sowan kiai atau majelis mujahadah dan istighotsah, terpaksa ditiadakan demi kemaslahatan yang lebih besar 

 

“Rembang tergolong kategori zona merah (persebaran Covid-19). Peniadaan kegiatan itu dilakukan dalam rangka waspada dan demi kemaslahatan bersama,” kata dia.

 

Selain harapan untuk NU di Harlah ke-95, kiai yang sudah menjabat Ketua PCNU Rembang dua periode kepengurusan ini juga menyinggung perihal banyaknya tokoh yang wafat di masa pandemi. Menurutnya, kiai maupun tokoh masyarakat saat ini sudah kian arif menyikapi pandemi Covid-19. Di samping itu, Nahdliyin juga perlu tetap memperbanyak amal ibadah dan kebaikan.

 

“Kita mesti memperbanyak di antaranya istighfar maupun shalawat. Saya kira seperti orang pencak silat, semua jurus sudah dilakukan banyak elemen masyarakat untuk menghadapi pandemi. Ada ikhtiar lahir secara medis, juga ikhtiar batin yang lewat doa,” pungkasnya.

 

Kontributor: Muhammad Iqbal Syauqi
Editor: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru