• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

Kemenag Kudus Ajak Kembalikan Kejayaan Pesantren

Kemenag Kudus Ajak Kembalikan Kejayaan Pesantren
Kegiatan peresmian FKPP Kudus (Foto: NU Online Jateng/M Farid)
Kegiatan peresmian FKPP Kudus (Foto: NU Online Jateng/M Farid)

Kudus, NU Online Jateng
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Kudus Suhadi meresmikan pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) di Aula Kantor Kemenag setempat, Jumat (13/10/23). 


"Segera buat program kerja yang terukur dan sistematis. Harus ada cita-cita capaian apa yang akan diraih pada kepengurusan 3 tahun ke depan," ujarnya.

 
Disampaikan, sebagai wadah komunikasi pesantren, FKPP bisa mengembalikan kejayaan pesantren sebagai lembaga pendidikan terkemuka sebagaimana zaman dahulu. "FKPP harus membuat visi dan misi yang mendorong kemajuan pesantren di Kudus," ucapnya


Suhadi meminta agar FKPP bisa membangun sinergitas dengan semua stake holder baik di tingkatan daerah hingga desa dan wali santri. Sehingga FKPP bisa menjadi mitra Kementerian Agama dalam meningkatkan layanan pendidikan Islam yang merata dan berkualitas. 


Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Kasi PD Pontren) Sulthon menjelaskan, keberadaan FKPP sudah lama ada. Hanya saja, secara kinerja dan program baru efektif sejak 2020. 


"Itupun masih banyak kekurangan karena memang periode sebelumnya sebagai uji coba tapi sudah efektif," ungkapnya. 


Sementara itu, Pengasuh Pesantren Tahfidz Putri Yanbu'ul Qur'an 2 Muria, KH Nur Khamim mengajak kepada segenap pengurus untuk memperkuat pondasi organisasi FKPP. 


"Utamanya pondasi bahwa FKPP bukan satu forum gerakan politik praktis sebagaimana yang telah dijelaskan di awal," tuturnya. 


Untuk kesuksesan program, Kiai Khamim mendorong kepada para pengurus dan pengasuh pesantren untuk mempersiapkan diri dalam rangka menunjang implementasi UU Pesantren dan Perda Pesantren ke depannya. 


Pesantren di Kudus lanjutnya, perlu jauh-jauh hari untuk menyiapkan intelektual capital, manajerial capital, social capital, financial capital, networking capital, dan yang terpenting spiritual capital. 


"Administrasi yang jelas dan tertata itu yang masih menjadi kelemahan kita perlu diperbaiki. Dengan adanya UU Pesantren dan ke depannya Perda Pesantren perlu bagi para pengasuh pesantren untuk menyiapkan itu semua," pungkasnya.


Kontributor: M Farid


Regional Terbaru