• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

Pondok Jagalan Putri Kudus Diresmikan Ditandai dengan Seminar Literasi

Pondok Jagalan Putri Kudus Diresmikan Ditandai dengan Seminar Literasi
Kegiatan peresmian Pondok Jagalan Kudus (Foto: NU Online Jateng/Dok)
Kegiatan peresmian Pondok Jagalan Kudus (Foto: NU Online Jateng/Dok)

Kudus, NU Online Jateng
Pondok Jagalan yang berlokasi di Desa Langgardalem Kudus menggelar peresmian Pesantren Raudlatul Mutaallimin (PPRM) Putri pada Selasa (10/1/2023) di Gedung Pesantren Raudlatul Mutaallimin II.


Pondok Jagalan -sebutan Ponpes Raudlatul Mutaallimin- diasuh oleh ustadzah Hj Dini Fakhriyati binti KH Ma’ruf Irsyad beserta Ustadzah Hj Uswah Wahyul Huda, Ustadzah Hj Ulfah Masyfuie, Ustadzah Hj Khoirin Nida Abdul Basith, dan Ustadzah Hj Sailin Nihlah Ahmad Jazuli menerima santri putri dan turut meramaikan khazanah pendidikan yang sudah ada di Kudus. 


Dalam siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng, Jumat (13/1/2023) Pondok Jagalan didukung dengan pembelajaran dan tahfidh Al-Qur'an beserta pengajaran khazanah keilmuan klasik ala pesantren agar nantinya santri mempunyai kesalehan ritual maupun sosial.


Peluncuran dan peresmian PPRM Putri dirangkai kegiatan 'Seminar Literasi dan Sastra Pesantren' oleh novelis dan sastrawan - Penulis Novel 'Suhita' Ning Khilma Anis Wahidah dan dosen UIN Sunan Ampel Surabaya Abdulloh Hamid co-founder pesantren.id - Founder Dunia Santri Community yang diikuti 300 undangan.


Seminar yang juga disiarkan secara live on Youtube pada Selasa Pon (10/01/2023) mulai pukul 13.30 – 16.00 WIB dimaksudkan untuk memantik semangat literasi di kalangan pesantren yang dekat dengan budaya baca-tulis.


Selain itu, untuk menyemarakkan kegiatan, panitia juga menggelar berbagai challenge yang bisa diikuti oleh peserta maupun netizen berhadiah souvenir dari panitia dan novel bertandatangan Ning Khilma Anis.





Khilma Anis mengingatkan agar santri ingat petuah Jenang dudu Jeneng yang mana jenang bukan seperti buah yang tinggal petik, namun harus dibuat dengan susah payah. Itulah yang harusnya dilakukan santri, bukan melulu mencari jeneng atau popularitas.


Sedangkan Kang Hamid (panggilan Abdullah Hamid) mengutarakan pentingnya mengasah literasi dan budaya tulis dengan diawali dari membaca terlebih dahulu. 


"Kemajuan teknologi telah membuat generasi muda mulai enggan dengan budaya tulis menulis. Melalui seminar literasi ini saya berharap budaya itu bisa tumbuh di lingkungan santri," pungkasnya. (*)


Regional Terbaru