• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

Literasi Milenial Dorong Santri dan Mahasiswa Berkontribusi 

Literasi Milenial Dorong Santri dan Mahasiswa Berkontribusi 
Kegiatan worshop Dema TBS Kudus (Foto: NU Online Jateng/Eros)
Kegiatan worshop Dema TBS Kudus (Foto: NU Online Jateng/Eros)

Kudus, NU Online Jateng
Dewan Mahasantri (Dema) Ma’had Aly  Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) menggelar workshop literasi bekerja sama dengan Perpustakaan Institut Agama Islam negeri (IAIN) Kudus dan Pondok Prisma Qur’anuna di Kampus IAIN setempat pada Ahad (21/8/2022). 


kegiatan yang diikuti 50 peserta yang terdiri atas mahasiswa dan santri juga didukung para Cendekia Baznas dari Ma’had Aly TBS Kudus  dengan nara sumber Mudir Ma’had Aly TBS Kudus yang juga Pengasuh Pesantren Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Menawan KH Ahmad Faiz dan Kepala Perpustakaan IAIN Kudus H Nur Said.


KH Ahmad Faiz di depan para peserta menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan workshop literasi dan mendorong para peserta untuk berkontribusi dalam dunia literasi.

 
“Nabi Muhammad sendiri secara khusus menyiapkan generasi yang siap menulis. Sosok yang dipersiapkan khusus yakni Zaid bin Tsabit,” katanya sembari mengisahkan bagaimana proses Zaid bin Tsabit menekuni (terjun) di dunia literasi. 


Mudir Ma’had Aly TBS Kudus itu juga mendorong para peserta workshop khususnya para Cendekia Baznas untuk menekuni literasi. “Budaya menulis dari dulu sangat penting. Nama bisa sirna, jasad bisa tidak terlihat, tetapi karya akan menjadikan umur kita panjang sepanjang panjangnya,” terangnya.

 



Kepala Perpustakaan IAIN yang juga Ketua Lakpesdam NU Kudus H Nur Said mendorong para peserta untuk banyak menulis dan menulis. “Banyak teladan tentang literasi, salah satunya RA Kartini. Buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ dulunya adalah ‘curhatan’ Kartini yang kemudian di bukukan,” ujarnya. 


Dosen Bimbingan dan Konseling IAIN Kudus Hj Farida Ulyani kepada NU Onlline Jateng, Rabu (24/8/2022) menjelaskan, seorang dalam menulis itu ada yang yang menulis dari hati (agar yang membaca bisa tercerahkan) dan menulis dengan wawasan (mencerdaskan diri dan lingkungan sekitar).


"Juga menulis tentang rekam jejak dan tulisan yang bisa merubah dunia," pungkasnya.


Pengirim: Eros


Regional Terbaru