Semarang, NU Online Jateng
Jamiyah Ruqyah Ahlussunnah wal Jamaah (JRA) harus selalu menanamkan semangat berdakwah ala aswaja an-nahdliyah kepada para anggotanya selama beraktivitas memberikan layanan masyarakat dalam upaya penyembuhan berbagai penyakit melalui ruqyah.
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Tengah KH Aji Nugroho mengatakan, JRA sebagai lembaga khusus yang berada di bawah pembinaan LDNU harus mengikuti garis kebijakan LDNU dalam menjalankan aktivitasnya.
"Pengurus JRA Jateng harus lebih intens berkomunikasi dengan LDNU Jateng untuk mensinkronkan kegiatan-kegiatannya dengan program kerja lembaga dakwah," kata kiai Aji Nugroho di Semarang, Jumat (3/12).
Disampaikan, langkah awal sinkronisasi sudah dilakukan dalam audiensi pengurus LDNU bersama JRA Jateng dengan PWNU Jateng di Sekretariat PWNU Jateng, Jl Dr Cipto 180 Semarang, Senin (29/11) lalu.
Sebagaimana nasehat para masyayikh dan PWNU Jateng lanjutnya, dalam melakukan aktivitas para peruqyah harus diniati untuk berkhidmah dan berdakwah dengan mengacu pada manhaj Aswaja.
"Meski dituntut untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan organisasi, seluruh program dan kegiatan JRA harus berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat sebagaimana program-program PWNU Jateng," ucapnya.
Ketua PW JRA Jateng Muhammad Ainun Naim mengatakan, sebagai perangkat LDNU maka setiap gerak langkah dan kebijakan wadah yang menghimpun aktivitas para pegiat ruqyah aswaja akan selalu mengikuti arah kebijakan LDNU Jateng.
Dikatakan, dalam upaya mengefektifkan dan mendayagunakan potensi para peruqyah aswaja di berbagai daerah, PW JRA Jateng akan mendorong anggotanya untuk segera berkomunikasi dan sowan kepada PCNU dan pengurus LDNU di setiap kabupaten/kota di Jateng.
"Kami berkomitmen mengikuti kebijakan dan arahan LDNU Jateng, demikian juga kepada para peruqyah di daerah kami instruksikan supaya mengikuti arahan dan kebijakan PCNU dan LDNU," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
