• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 30 April 2024

Regional

Fatayat NU Sukoharjo Ajak Masyarakat Peduli Kelompok Perempuan Minoritas

Fatayat NU Sukoharjo Ajak Masyarakat Peduli Kelompok Perempuan Minoritas
Kegiatan FGD Fatayat NU Sukoharjo (Foto: NU Online Jateng/Fadle)
Kegiatan FGD Fatayat NU Sukoharjo (Foto: NU Online Jateng/Fadle)

Sukoharjo, NU Online Jateng
Perempuan dianggap telah unjuk gigi, tidak lagi terbayang-bayang di belakang layar menjadi figuran pembantu kaum lelaki, melainkan bertransformasi menjadi pemeran utama aksi terorisme. Aksi terorisme tidak lagi hanya menggenggam semangat maskulinitas dan patriarki, melainkan telah berkamuflase ke dalam pendekatan feminim.


Peduli akan hal tersebut, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Sukoharjo menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Tema 'Pemetaan Pola Gerakan Paham Ekstrimisme dan Radikalisme bagi Kelompok Perempuan Rentan di Kabupaten Sukoharjo' di Aula Kantor Kecamatan Kartasura, Sabtu (27/6/2023).


Ketua PC Fatayat NU Sukoharjo Siti Muslimah mengatakan, kegiatan FGD dilaksanakan dalam rangka langkah awal dan sebuah upaya untuk memberikan gambaran kepada kelompok-kelompok perempuan rentan di Sukoharjo akan ancaman terhadap doktrin-doktrin ekstrim radikal yang penyebaraannya sangat massif dan sporadis. 


"Kegiatan ini juga merupakan sebuah langkah peningkatan wawasan dan kesadaran bagi pribadi perempuan ataupun kelompok perempuan rentan tentang pendidikan kebangsaan dan anti ekstrimisme serta radikalisme di wilayah Sukoharjo agar terhindar dari paham-paham kekerasan, ekstrim, dan radikal yang memicu tindakan teror dan kekerasan,” ujarnya kepada NU Online Jateng, Senin (29/5/2023). 


Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta Suprapti menyampaikan, secara fakta dan data bahwa Sukoharjo merupakan wilayah yang memiliki temuan yang tinggi secara jumlah terkait para pelaku tindak terorisme, termasuk dalam hal penanganan ekstrimisme dan radikalisme. 


"Sukoharjo merupakan wilayah yang menjadi sumber utama maraknya faham-faham ini, hal ini terbukti dengan banyaknya kasus penangkapan teroris ataupun terduga teroris di wilayah Sukoharjo," ucapnya. 


Selain itu lanjutnya, lembaga, organisasi, tempat ibadah, majelis taklim dan lembaga pendidikan yang teridentifkasi mengajarkan doktrin faham radikal juga banyak ditemukan di Sukoharjo. Secara gender, tidak hanya pelaku laki-laki saja yang terlibat dalam kasus radikalisme dan ekstrimisme.


"Paham dan doktrinnya juga menyasar kepada kelompok perempuan, dibuktikan dan selaras dengan kasus dan temuan pelaku tindak terorisme dan radikalisme yang berasal dari kelompok perempuan baik di Sukoharjo ataupun Solo Raya," terangnya. 


Direktur Aman Indonesia Korwil Jawa Tengah Maskur Hasan merupakan salah satu narasumber dalam kegiatan FGD memaparkan, keterlibatan perempuan dalam aksi teror tidak terlepas dari apa yang mereka lihat pada perempuan-perempuan di Palestina, Irak, dan Afghanistan. 


"Sebuah bentuk kesetaraan gender yang semu dengan dalih akan mendapatkan pahala yang setara dengan jihadis laki-laki. Padahal keterlibatan mereka dalam aksi terorisme, dimanfaatkan dan dieksploitasi kemampuannya oleh jihadis laki-laki," tegasnya. 


Menurutnya, walaupun perempuan dalam aksi terorisme merupakan pelaku, namun secara hakiki mereka tetaplah korban dari ketidaktahuan dan ketidakberdayaan yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.


"Yang memiliki niatan untuk melakukan tindakan keji dan sistematis dengan tujuan terorisme,” pungkasnya.


Pengirim: Fadle, Masri Zaini


Regional Terbaru